REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Hampir 70 persen warga Kazakhstan yang ikut serta dalam referendum memilih mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di negara itu. Hal tersebut terungkap dalam hasil akhir jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Penelitian Kompleks Astana pada Ahad (6/10/2024).
Sebanyak 69,8 persen dari pemilih yang disurvei menyatakan bahwa mereka mendukung pembangunan PLTN, sementara 30,2 persen lainnya menyatakan menolak.
Tingkat partisipasi pemilih di tempat pemungutan suara mencapai 67,3 persen pada saat survei dilakukan.
Survei ini menggunakan metode exit poll di 189 tempat pemungutan suara di seluruh Kazakhstan dengan melibatkan 283.519 pemilih. Tingkat kesalahan sosiologisnya sekitar 1,5 persen.
Referendum tentang apakah Kazakhstan, yang merupakan produsen uranium terbesar di dunia, seharusnya membangun pembangkit listrik tenaga nuklir sendiri diadakan pada Minggu.
Pada Juni 2022, Kementerian Energi Kazakhstan menyatakan niatnya untuk membangun pembangkit listrik tersebut di pesisir Danau Balkhash di Desa Ulken, di wilayah tenggara negara itu.