Jumat 11 Oct 2024 12:56 WIB

Badai Tropis Kian Mematikan Akibat Perubahan Iklim

Gelombang pasang seringkali menjadi penyebab terbesar kerusakan dan kematian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Dampak kerusakan yang ditimbulkan badai Helene di Asheville, Senin (30/9/2024).
Foto: AP Photo/Mike Stewart
Dampak kerusakan yang ditimbulkan badai Helene di Asheville, Senin (30/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badai tropis seperti Helene dan Milton menunjukkan dampak destruktif perubahan iklim. Dengan suhu laut yang meningkat, badai menjadi lebih intens, membawa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang pasang yang menghancurkan.

Dikutip dari Phys.com, Jumat (11/10/2024), dekan sementara College of Arts and Sciences dan profesor ilmu bumi, lingkungan, dan planet di Case Western Reserve University Peter Whiting memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan iklim mempengaruhi badai tropis.

Suhu yang lebih hangat meningkatkan curah hujan

Seiring dengan pemanasan global, lebih banyak air menguap dari permukaan daratan dan laut ke atmosfer yang lebih hangat. Setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius, atmosfer dapat menahan 7 persen lebih banyak uap air.

Artinya, ketika hujan turun, ada lebih banyak kelembaban yang tersedia untuk jatuh sebagai curah hujan. Di bumi yang lebih hangat, banjir akan lebih sering dan lebih besar akibat hujan lebat.

Laut yang lebih hangat memicu badai tropis

Laut yang lebih hangat juga dapat meningkatkan intensitas badai tropis. Badai tropis didorong oleh energi panas air laut.

Saat air menguap dari laut tropis, ia naik dan mengembun. Perubahan dari uap air menjadi air cair melepaskan energi yang menggerakkan badai tropis.

Lebih banyak uap air yang menguap dari laut yang lebih hangat memberikan energi yang lebih besar untuk memperkuat badai tropis.

Angin yang lebih kuat menciptakan gelombang pasang yang lebih besar

Badai Helene dan Badai Milton terjadi ketika Teluk Meksiko menghangat sehingga memungkinkan badai tropis tumbuh lebih kuat karena ada lebih banyak uap air untuk memicu badai. Kecepatan angin tumbuh lebih tinggi karena tekanan atmosfer turun lebih rendah.

Angin yang lebih kuat yang bertiup di atas laut mendorong lebih banyak air yang menumpuk di sepanjang pantai untuk menciptakan gelombang pasang yang lebih besar.

Gelombang pasang seringkali menjadi penyebab terbesar kerusakan dan kematian di sepanjang garis pantai. Badai tropis yang lebih kuat dalam atmosfer kita yang lebih hangat menahan lebih banyak air yang jatuh sebagai hujan deras.

Laut yang lebih hangat memungkinkan badai tropis memiliki angin yang lebih kuat, gelombang pasang yang lebih besar, dan hujan lebat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement