REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Angin kencang dan hujan deras yang dibawa Badai Milton saat menerjang Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu menewaskan 17 orang. Ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat badai semakin mematikan.
Analisa kelompok ilmuwan yang meneliti dampak perubahan iklim pada cuaca ekstrem, World Weather Attribution (WWA) mengungkapkan pemanasan global menyebabkan kecepatan angin 10 persen lebih keras dan meningkatkan curah hujan antara 20 sampai 30 persen.
Milton semakin intensif dari badai Kategori 1 menjadi Kategori 5 dalam waktu kurang dari 24 jam. Hal ini disebabkan kenaikan suhu yang hampir memecahkan rekor di Teluk Meksiko. Badai ini menerjang Florida sebagai badai Kategori 3.
Analisa ilmiah sebelumnya menunjukkan perubahan iklim meningkatkan kenaikan suhu 400 sampai 800 kali lebih mungkin terjadi di Teluk Meksiko. Pusat Badai Nasional AS mengatakan kenaikan suhu ini menyebabkan Milton badai Atlantik yang paling cepat intensif ketiga yang pernah tercatat dan mendorong kecepatan angin mencapai 290 kilometer per jam.
WWA mencatat perubahan iklim juga menyebabkan curah hujan serupa Milton dua kali lebih mungkin terjadi. "Penelitian ini mengonfirmasi apa yang sudah sangat jelas: perubahan iklim memperkuat badai, dan pemanasan bahan bakar fosil yang harus disalahkan," kata kepala kampanye lembaga lingkungan Greenpeace, Ian Duff, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan jutaan orang di Florida yang mungkin sebagian besar tidak memiliki asuransi mengalami kerugian besar dan harus mengeluarkan banyak dana. "Untuk membangun kembali rumah dan komunitas," kata Duff.
Sebelumnya ilmuwan sudah mengidentifikasi tren mengkhawatirkan semakin cepatnya intensifikasi badai di Atlantik selama 50 tahun terakhir. Menurut para ilmuwan hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan perubahan iklim. Mengingatmemanasnya permukaan air di sekitar Florida dan Karibia, para pemantau cuaca memprediksi adanya musim badai di Atlantik. Kemungkinan akan ada empat sampai tujuh badai besar.
Milton merupakan badai Kategori 5 pada musim ini yang berlangsung dari Juni sampai November. Administrasi Atmosfer dan Oceania Nasional AS mengatakan sejak 1950 hanya ada lima tahun yang mengalami lebih dari dua badai Kategori 5 dalam satu musim.