A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: esgnow

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 7

Selasa 15 Oct 2024 19:30 WIB

Hari Tanpa Bayangan di Bali Berlangsung Singkat

Fenomena alam ini berpotensi terjadi dua kali dalam setahun.

Warga mengamati bayangannya saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan di Anjungan Pantai Losari di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/10/2021).

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 94

Foto: ANTARA/Arnas Padda

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 113

Warga mengamati bayangannya saat terjadi fenomena hari tanpa bayangan di Anjungan Pantai Losari di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III mengungkapkan hari tanpa bayangan di Denpasar, Bali, berlangsung sekitar satu menit.

“Durasi singkat hanya satu menit,” kata Koordinator Bidang Obervasi BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto di Denpasar, Bali, Selasa (15/10/2024).

Di Denpasar dan wilayah sekitarnya, hari tanpa bayangan terjadi pukul 12.04 hingga puncaknya 12.05 Wita.

Pada saat waktu puncak, tidak ada bayangan pada spidol yang berdiri tegak di atas tanah yang datar.

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: esgnow

Filename: helpers/all_helper.php

Line Number: 4234

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index:

Filename: helpers/all_helper.php

Line Number: 4248

Setelah waktu puncak, yakni sekitar pukul 12.07 Wita, spidol tersebut kemudian menunjukkan bayangannya.

Menurut BMKG, hari tanpa bayangan atau Kulminasi Utama terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit yang mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.  

Fenomena itu terjadi karena bidang ekuator bumi/bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi bumi sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) sampai dengan 23,5 derajat Lintang Selatan (LS).

Dwi menambahkan fenomena alam itu berpotensi terjadi dua kali dalam satu tahun. “Fenomena itu terjadi mengikuti gerak semu Matahari,” katanya.

Berdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.

Untuk wilayah Provinsi Bali, hari tanpa bayangan terjadi di sembilan kabupaten/kota mulai 13-15 Oktober 2024.

Rinciannya, di Singaraja hari tanpa bayangan terjadi paling pertama yakni pada Ahad (13/10) terjadi pada pukul 12.05 WITA. Kemudian, di Denpasar terjadi pada Selasa (15/10) pukul 12.04 WITA, Amlapura pada Senin (14/10) pukul 12.03 WITA, Bangli pada Senin (14/10) pukul 12.04 WITA.

Selanjutnya di Negara pada Senin (14/10) pukul 12.07 WITA, Klungkung pada Selasa (15/10) pukul 12.04 WITA, Gianyar pada Selasa (15/10) pukul 12.04, Mengwi pada Selasa (15/10) pukul 12.05 WITA dan Tabanan pada Selasa (15/10) pukul 12.05 WITA.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement