Kamis 17 Oct 2024 12:00 WIB

Taman Nasional Mamberamo Benteng Terakhir Keanekaragaman Hayati Papua

Taman Nasional Mamberamo memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tingi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Peresmian Taman Nasional Mamberamo, Papua.
Foto: KLHK
Peresmian Taman Nasional Mamberamo, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mendeklarasikan Taman Nasional Mamberamo. Taman nasional ini terletak di Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan dan berada pada 12 wilayah administratif Kabupaten seluas 1,7 juta hektare.

Taman Nasional Mamberamo merupakan perubahan fungsi dari Suaka Margasatwa Mamberamo Foja. Siti Nurbaya mengungkapkan kawasan konservasi merupakan benteng terakhir pertahanan keanekaragaman hayati.

Ia mengatakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan berbagai program dan kegiatan, inovasi, kolaborasi, penerbitan kebijakan dasar, dan operasional. Siti mengatakan KLHK juga melakukan transformasi kebijakan untuk memperkuat dan mengoptimalkan pengelolaan kawasan  konservasi.

Siti menjelaskan, melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pemerintah memperkuat 3 pilar konservasi. Pemerintah memperkuat konservasi keanekaragaman hayati melalui areal preservasi, penegakan hukum dan sanksi pidana, memperkuat pendanaan, dan meningkatkan peran masyarakat dalam konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.

Ia mengapresiasi semua pihak yang mendukung sehingga Taman Nasional Mamberamo dapat dideklarasikan. "Saya membaca poin-poin harapan para Bupati, masyarakat adat, dan masyarakat kampung yang telah memberikan rekomendasi secara tertulis dan lisan pada saat kajian tim terpadu perubahan fungsi Suaka Margasatwa Mamberamo Foja," kata Siti dalam siaran pers KLHK, dikutip pada Kamis (17/10/2024).

Bupati Mamberamo Raya, Yimin Weya mengatakan bahwa Taman Nasional Mamberamo yang sebelumnya merupakan suaka margasatwa merupakan kawasan yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti burung cendrawasih dan berbagai ikan yang harus dilestarikan.

Ia juga meminta agar pengelolaan Taman Nasional Mamberamo dapat dilakukan bersama masyarakat dengan menerapkan kearifan masyarakat yang secara turun temurun. "Keberadaan Taman Nasional Mamberamo diharapkan dapat membantu masyarakat dalam peningkatan taraf kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi dan juga kapasitas sumberdaya manusia di sekitar taman nasional, misalnya kapasitas di bidang kehutanan, konservasi, wisata dan lainnya," kata Yimin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement