REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Ketua Paguyuban Kulowarga Jowo Sri Suwanto menyesalkan musibah pada sebanyak puluhan orang nelayan yang terjebak di ujung jembatan bekas dermaga tambang pasir besi di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/10/2024).
"Keselamatan nelayan, serta upaya perlindungan terhadap masyarakat pesisir, harus menjadi prioritas utama pemerintah, baik di tingkat daerah maupun nasional," kata Sri Suwanto dikutip dari Kantor Berita Antara, Jumat (18/10/2024).
Sri Suwanto memaparkan, berdasarkan data yang dia miliki ada 24.479 orang dari Suku Sunda yang menetap di Kalteng atau 1,36 persen dari populasi di Kalteng. Dia pun turut prihatin atas musibah tersebut, dan menyatakan musibah ini bukan saja menyangkut keluarga yang ada di Sukabumi tapi juga menyangkut semua pihak sebagai rasa kemanusiaan.
"Kesedihan keluarga korban menjadi kesedihan kita bersama,” kata Sri Suwanto yang juga merupakan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) nomor urut 4 ini.
Sri Suwanto mengaitkan insiden ini dengan visinya untuk Kalimantan Tengah, khususnya dalam memberdayakan sektor perikanan dan pertanian.
Dia menegaskan, perlu adanya kebijakan perlindungan sosial yang kuat serta peningkatan infrastruktur keselamatan bagi para nelayan, termasuk teknologi pemantauan cuaca dan sistem peringatan dini.
“Insiden hilangnya nelayan ini harus menjadi pelajaran untuk lebih serius memperhatikan keamanan kerja di sektor yang rentan terhadap kondisi alam yang berbahaya,” katanya yang juga Ketua Pengurus Daerah KAGAMAHUT atau Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada-Fakultas Kehutanan Provinsi Kalteng 2017-2026.
Sri Suwanto yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan Kalteng 2017-2022 ini berkomitmen jika terpilih, akan memperjuangkan program-program yang fokus pada kesejahteraan dan keberlanjutan masyarakat pesisir dan petani, dua kelompok yang dianggap sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
“Kami sudah belusukan ke daerah-daerah pesisir Kalteng dan mendata seluruh keluhan masyarakat termasuk nelayan dan semua itu kami elaborasikan dalam program prioritas kerja saya dan Pak Abdul Razak,” kata dia.
Dikabaekan para korban sempat hilang terseret ombak Dermaga Pasir Besi, Tegal Beleud Kabupaten Sukabumi, adapun korban ditemukan di wilayah Cianjur. Sebagai informasi, total keseluruhan 74 korban telah dievakuasi. 71 orang berhasil pulang ke keluarganya, dan 3 terseret ombak.