REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna melestarikan khasanah ilmu pengetahuan nusantara, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta meluncurkan majalah berkala "KATA (Karya Jakarta)" dan kumpulan Buku Antologi Kekhasan Etnis Nusantara. Peluncuran ini dilaksanakan di aula PDS HB Jassin, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/10/2024).
Majalah KATA hadir sebagai media yang menyajikan informasi terkini seputar naskah etnis nusantara, perpustakaan, kearsipan, dan literasi. Dengan menyuguhkan rubrik-rubrik menarik, seperti rubrik utama, aktivitas literasi, sosok literasi, karya cetak dan rekam, rekomendasi buku, serta spot baca, Majalah KATA bertujuan untuk memberikan perspektif baru dan menggugah pemikiran pembacanya.
Keunikan Majalah KATA terletak pada cakupan topiknya yang komprehensif, meliputi fakta dan data sejarah, perkembangan dunia perpustakaan, hingga rekomendasi kafe atau tempat bertema perpustakaan dan kearsipan di Jakarta. Target audiens majalah ini adalah masyarakat umum Jakarta, internal pemerintah, akademisi, komunitas, dan penggiat literasi.
Selain meluncurkan Majalah KATA, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta juga mempersembahkan Kumpulan Buku Antologi Kekhasan Etnis Nusantara. Buku ini merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas Santri Nulis dan Platform Penulisan SukaNulis.id.
Kumpulan buku antologi ini berisi karya-karya dari tokoh pendidikan dan para santri. Diharapkan karya ini dapat membangkitkan kesadaran penulis-penulis muda terhadap pentingnya melestarikan naskah-naskah kekhasan etnis nusantara.
Acara peluncuran Majalah KATA dan Kumpulan Buku Antologi Kekhasan Etnis Nusantara dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Drs. Firmansyah, M. Pd., serta para pustakawan, pegiat literasi, pelajar, dan masyarakat umum.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Drs. Firmansyah, M. Pd berharap peluncuran kedua karya ini dapat meningkatkan kesadaran dan minat baca masyarakat. "Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelestarian naskah nusantara, karya sastra lokal, dan perpustakaan, sehingga Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat DKI Jakarta dapat terus meningkat." jelas Firmansyah.
Firmansyah juga menekankan "bahwa Majalah KATA sebagai wadah berbagi ilmu pengetahuan merupakan wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Ratifikasi Konvensi Mengenai Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya." tutupnya.
Majalah KATA dan Kumpulan Buku Antologi Kekhasan Etnis Nusantara dapat diakses secara offline di perpustakaan-perpustakaan di Jakarta. Selain itu, kedua karya tersebut juga dapat diakses secara digital melalui Jaklitera dan situs web Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.