Senin 28 Oct 2024 17:07 WIB

Oxfam: Investasi Miliarder Sumber Utama Polusi Global, Ancam Jutaan Nyawa

Orang-orang kaya didorong berinvestasi pada sektor rendah karbon.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lembaga think-tank Oxfam melaporkan investasi orang-orang terkaya di dunia jauh lebih berpolusi dibandingkan indeks saham utama Amerika Serikat (AS). Investasi 1 persen orang terkaya di dunia 340 kali lebih berpolusi dari pesawat pribadi dan kapal yacht mereka.

Oxfam mengatakan portofolio 50 miliuner terkaya di dunia hampir dua kali lebih berpolusi dari indeks saham utama AS. Hampir 40 persen saham mereka berada di industri penghasil emisi seperti minyak, pertambangan, perkapalan, dan semen.

Oxfam yang fokus pada kesenjangan kekayaan mengatakan perusahaan-perusahaan tempat orang-orang terkaya itu berinvestasi mempekerjakan para pelobi dan pemasar profesional untuk menunda atau mengganggu aksi mengatasi perubahan iklim. Menurut Oxfam, investasi merupakan sektor yang berpotensi membuat perubahan positif. Sebab, tidak seperti masyarakat kelas menengah bawah atau menengah, para miliuner memiliki pilihan bagaimana menggunakan uang mereka.

Bila orang-orang terkaya di dunia menggunakan uang mereka ke industri rendah karbon, maka emisi yang dihasilkan investasi mereka 13 kali lebih rendah. Dalam laporan itu Oxfam juga memproyeksikan konsekuensi mematikan kesenjangan karbon.

Oxfam mengatakan, dalam satu abad, emisi yang dihasilkan dari konsumsi 1 persen orang terkaya di dunia dapat mengakibatkan 1,5 juta orang kematian berlebih atau excess death. Dalam konteks ini kematian berlebih merujuk pada jumlah kematian yang terjadi melebihi angka kematian yang biasanya diharapkan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, kematian berlebih adalah selisih antara jumlah kematian aktual dengan jumlah kematian yang diperkirakan secara normal.

Laporan tersebut mengungkapkan emisi yang dihasilkan konsumsi orang-orang terkaya di dunia selama tiga dekade terakhir menurunkan output ekonomi global sebesar 2,9 triliun dolar AS dan menghilangkan hasil panen yang setara dengan kebutuhan kalori 14,5 juta orang per tahun.

“Buktinya sudah jelas: emisi ekstrem dari orang-orang terkaya, dari gaya hidup mewah mereka dan bahkan lebih banyak lagi dari investasi mereka  menimbulkan polusi, memicu ketidaksetaraan, kelaparan, dan mengancam kehidupan," kata penasihat senior kebijakan keadilan iklim Oxfam, Chiara Liguori seperti dikutip the Guardian, Senin (28/10/2024).

Ia menegaskan polusi yang dihasilkan orang-orang terkaya di dunia tidak hanya tidak adil, tapi juga mematikan. Laporan ini merupakan temuan terbaru Oxfam dari serangkaian laporan tahunan mengenai ketidaksetaraan karbon yang dikeluarkan Oxfam dan Stockholm Environment Institute.

Seperti yang dilaporkan the Guardian tahun lalu, satu persen orang terkaya di dunia yang cenderung hidup dalam rumah yang terisolasi dari iklim dan ber-AC,  menghasilkan polusi karbon yang sama banyaknya dengan 5 miliar orang yang merupakan dua pertiga dari populasi manusia yang paling miskin dan paling rentan.

Laporan terbaru Oxfam menekankan, selain menetapkan pajak karbon pada industri yang menghasilkan emisi tinggi, membatasi penggunaan pesawat pribadi dan menetapkan pajak pendapatan yang lebih tinggi pada orang-orang sangat kaya perlu dilakukan.

"Laporan ini menunjukkan pajak yang lebih adil terhadap kekayaan ekstrem sangat penting untuk mempercepat aksi iklim dan memerangi ketidaksetaraan dimulai dari pesawat pribadi dan kapal yacht mewah," kata Liguori.

Liguori mengatakan pesawat pribadi dan kapal yacht bukan hanya simbol kekayaan berlebihan. "Tetapi juga merupakan ancaman langsung bagi manusia dan planet ini," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement