Jumat 01 Nov 2024 14:39 WIB

Badai Kong-rey Lumpuhkan Taiwan

Hampir setengah juta rumah mengalami pemadaman listrik.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
 Pohon tumbang menimpa pohon setelah Topan Kong-rey melanda Taipei, Taiwan, Jumat (1/11/2024).
Foto: Reuters/Angie Teo
Pohon tumbang menimpa pohon setelah Topan Kong-rey melanda Taipei, Taiwan, Jumat (1/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Badai Kong-rey mendarat di pesisir timur Taiwan. Badai terbesar dari segi ukuran yang menghantam Taiwan dalam 30 tahun itu memaksa pemerintah menutup bursa saham, membatalkan ratusan penerbangan dan mengurangi layanan kereta.

Pemerintah Taiwan mengatakan Kong-rey mengakibatkan hampir setengah juta rumah mengalami pemadaman listrik. Pusat Administrasi Cuaca Taiwan mengatakan badai itu menghantam daerah pegunungan dan daerah berpopulasi rendah di pesisir timur Kabupaten Taitung.

Badai itu membawa angin kencang dan hujan lebat yang hampir merata di seluruh Taiwan. Departemen Pemadam Kebakaran melaporkan satu orang tewas saat truknya tertimpa pohon tumbang di Taiwan tengah.

Menurut Tropical Storm Risk, di satu titik Kong-rey sedikit melemah pada Rabu (30/10/2024) malam, tapi kemudian kembali kuat setara dengan badai Kategori 4 dengan hembusan angin lebih dari 250 kilometer per jam. Administrasi cuaca Taiwan menempatkan Kong-rey sebagai badai terbesar dari segi ukuran yang menghantam pulau itu sejak 1996.

"Saya harap masyarakat seluruh negeri akan bekerja sama menghindari bencana dan menahan diri dari perilaku berbahaya seperti melihat gelombang selama badai," kata Presiden Taiwan Lai Ching-te di media sosial Facebook, Kamis (31/10/2024).

Pejabat pemantau cuaca Gene Huang mengatakan setelah menghantam pesisir timur badai itu bergerak ke arah Selat Taiwan dengan kekuatan yang lebih lemah. Ia memintas masyarakat di seluruh pulau tetap berada di dalam rumah karena bahaya kekuatan angin.

Pejabat lingkungan Taiwan berusaha mencegah minyak di kapal kargo Cina yang sedang berlabuh di pesisir utara Taiwan bocor. Setelah kapal itu kehilangan daya karena guncangan badai.

Pemerintah Taiwan mengeluarkan peringatan angin berbahaya dengan kecepatan lebih dari 160 kilometer per jam di Taitung. Sementara pulau Lanyu di pinggirannya mencatat hembusan angin di atas 260 kilometer per jam sebelum beberapa barometer angin di sana mati. "Semalam sangat mengerikan, banyak orang di pulau ini tidak tidur, khawatir sesuatu akan terjadi pada rumah mereka," kata pejabat pemerintah Pulau Lanyu, Sinan Rapongan.

Ia menambahkan sejumlah atap rusak dan lebih 1.300 rumah mengalami pemadaman listrik. Tapi sejauh ini belum ada laporan korban luka. Wilayah timur Taiwan mencatat curah hujan mencapai satu meter sejak Kong-rey mendekat pada Rabu kemarin. Kementerian Pertahanan Taiwan mengerahkan 3.600 pasukan untuk membantu operasi penyelamatan. Pemerintah mengatakan hampir 10 ribu orang dievakuasi dari daerah berisiko tinggi.

Produsen cip terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co mengatakan mereka mengaktifkan prosedur persiapan peringatan badai di semua pabrik dan konstruksinya.  "Kami tidak memprediksi dampak signifikan pada operasi kami," kata pemasok cip ke Apple dan Nvidia itu.

Kementerian Transportasi Taiwan mengatakan 314 penerbangan internasional dan semua penerbangan domestik di batal. Kereta cepat Taiwan menghubungkan kota-kota besar masih beroperasi meski dikurangi.

Pada Jumat (1/11/2024) pagi, Badai Kong-rey diperkirakan menghantam pesisir provinsi Fujian, Cina. Pusat keuangan Cina, Shanghai, bersiap-siap menghadapi potensi hujan terburuk dalam lebih dari 40 tahun terakhir. Taiwan yang beriklim subtropis sering dilanda topan. Topan terakhir, Topan Krathon, menewaskan empat orang ketika melewati bagian selatan pulau tersebut pada awal bulan ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement