Jumat 01 Nov 2024 15:27 WIB

Banjir Bandang Spanyol Hancurkan Infrastruktur Valencia 

Sekitar 80 kilometer jalan di wilayah timur Spanyol rusak parah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).
Foto: AP/Alberto Saiz
Kondisi banjir parah melanda salah satu jalanan di Valencia, Spanyol, Rabu (30/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Seorang warga Kota Godelleta, sekitar 37 kilometer sebelah barat Kota Valencia, Antonio Molina harus berpegangan erat-erat pada pilar rumah tetangganya untuk bertahan dari deras air banjir. Korban jiwa banjir terburuk Spanyol tiga dekade terakhir menewaskan 158 orang.

Rumah Molina dilanda dua banjir besar pada tahun 2018 dan 2022. Ia menyalahkan pemerintah yang mengizinkan pembangunan gedung pemukiman di daerah cekungan tempat air berkumpul.

"Kami tidak ingin tinggal di sini lagi, tidak lama setelah hujan turun, kami segera memeriksa telepon genggam kami," kata Molina, Kamis (31/10/2024).

Banjir menghancurkan infrastruktur Valencia, menyapu jembatan-jembatan, jalan-jalanan, dan rel kereta. Banjir juga menenggelamkan lahan pertanian yang memproduksi dua pertiga citrus di Spanyol.

Menteri Transportasi Spanyol Oscar Puente mengatakan, sekitar 80 kilometer jalan di wilayah timur Spanyol rusak parah atau tidak bisa dilalui. Banyak jalan yang terblokir mobil-mobil yang ditinggalkan pemiliknya. "Sayangnya terdapat jenazah-jenazah di beberapa kendaraan," kata Puente.

Ia menambahkan, butuh dua sampai tiga pekan untuk membangun kembali rel kereta cepat yang menghubungkan Valencia dan Madrid.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengunjungi pusat koordinasi penyelamatan di dekat Kota Valencia. Ia meminta masyarakat tetap di dalam rumah karena ancaman badai. "Saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," katanya.

Sungai Magro yang terletak di pinggir Kota Utiel meluap, memicu banjir setinggi tiga meter ke sebagian besar rumah satu lain.

Wali Kota Utiel Ricardo Gabaldo mengatakan enam orang tewas di kota yang berpopulasi sekitar 12 ribu orang itu. Sebagian besar merupakan orang lanjut usia atau difabel yang tidak dapat menaik ke tempat yang lebih tinggi.

Warga menggunakan pompa air yang dibawa dengan traktor untuk membersihkan jalanan. Anak-anak membantu menyapu di pinggir jalan. Puing-puing rumah dan furnitur tertumpuk di tengah jalan sementara orang lanjut usia kesulitan berjalan di jalan yang berlumpur dan licin.

Paus Fransiskus mengatakan ia mendoakan orang-orang di Valencia. "Pada momen bencana ini saya bersama mereka," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement