REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madrasah dinilai harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib, saat penutupan event Jakarta Madrasah Competition (JMC) yang di gelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat (1/11/2024).
"Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Generasi muda sebagai generasi penerus dalam memajukan bangsa dituntut untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas dapat terwujud apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan," ujar Adib.
Adib mengtkan, saat ini, masyarakat mulai berpaling dan menaruh harapan besar kepada madrasah."Untuk itu, madrasah harus dapat memberikan benteng bagi anak-anak, karena madrasah tidak hanya membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberikan bekal ilmu agama. Indikator paling tampak dari kondisi tersebut adalah semakin besar minat orang tua memasukkan putra-putrinya ke madrasah. Fakta ini tentu menjadi tantangan bagi pengelola madrasah yang harus dijawab dengan langkah-langkah konkret," kata Adib.
Adib menambahkan, proses pembelajaran dan sarana pembelajaran di madrasah harus semakin ditingkatkan, ditunjang dengan guru-guru madrasah yang juga harus senantiasa ditingkatkan kualifikasinya.
"Selain itu, guna meningkatkan iklim kompetisi di kalangan siswa, guru dan tenaga kependidikan madrasah juga perlu dikembangkan atau dibangun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dengan cara ini maka madrasah dapat semakin mengejar ketertinggalan dari sekolah umum, bahkan sangat mungkin mengunggulinya," kt Adib.
Terkait pelaksanaan Jakarta Madrasah Competition (JMC), menurut Adib, JMC merupakan sebuah upaya atau kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta yang bekerjasama dengan Bank Indonesia sebagai wahana membangun ghirah untuk meningkatkan motivasi dalam berprestasi dan mewujudkan budaya kompetisi bagi siswa dan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan madrasah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
"Tujuan Kegiatan Jakarta Madrasah Competition (JMC) diadakan, untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. JMC menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah berjalanefektif dan mengidentifikasi potensi siswa-siswi Madrasah," kat Adib mengenai maksud diadakannya JMC.
"Dengan adanya kompetisi, siswa-siswi termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengembangkan potensi diri. JMC juga menjadi wadah bagi siswa siswi untuk mengasah berbagai kompetensi, baik akademik maupun non-akademik, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan keterampilan," kilah Adib.
Adapun peserta JMC tahun ini berjumlah 2.614 orang dengan rincian peserta jenjang Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 1.570 orang, Madrasah Tsanawiyah atau MTs (771 peserta) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 273 peserta.
"Kami harapkan kerja sama (dengan BI) ini terus bisa ditingkatkan untuk terus menumpuk prestasi dan semangat anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia," ujar Adib.