Rabu 06 Nov 2024 17:16 WIB

Dampak Ekonomi Banjir Bandang Spanyol Mencapai Rp 170 Triliun

Pemerintah Spanyol menganggarkan 10,6 miliar euro untuk membantu korban banjir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Mobil terendam pascabanjir di Valencia, Spanyol, Jumat, 1 November 2024.
Foto: AP Photo/Alberto Saiz
Mobil terendam pascabanjir di Valencia, Spanyol, Jumat, 1 November 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perwakilan dari perusahaan lokal dan Bank of Spain mengatakan kerusakan yang ditimbulkan banjir bandang di timur Spanyol terhadap bisnis mencapai 10 miliar euro (sekitar Rp 170 triliun). Adapun pinjaman bank-bank Spanyol ke daerah terdampak banjir mencapai 20 miliar euro.

Pemerintah Spanyol menganggarkan 10,6 miliar euro untuk membantu korban banjir terburuk di Eropa dalam beberapa dekade terakhir. Bencana ini menewaskan sedikitnya 217 orang dan masih banyak yang dinyatakan hilang.

Kepala stabilitas finansial bank sentral Spanyol Angel Estrada mengatakan, pinjaman bank-bank Spanyol ke daerah yang paling terdampak banjir di wilayah Valencia akan naik sekitar 13 miliar euro untuk rumah tangga dan 7 miliar euro untuk perusahaan.

Bank sentral Spanyol mengidentifikasi terdapat 23 ribu perusahaan yang masih memiliki pinjaman dan 470 ribu peminjam di daerah-daerah terdampak banjir. Pemerintah dan bank-bank sepakat untuk menawarkan moratorium pembayaran pinjaman pada 150 ribu pemilik kontrak KPR.

Mereka tidak perlu membayar cicilan bulanan selama tiga bulan pertama dan cukup membayar bunga selama sembilan bulan tambahan atas KPR mereka.

Ketua Kamar Dagang wilayah Valencia Jose Vicente Morata mengatakan kerusakan pada bisnis di daerah paling terdampak di Valencia diperkirakan akan lebih dari 10 miliar euro. Estrada mengatakan masih terlalu dini untuk mengasesmen dampak ekonomi banjir tersebut. Walaupun ia mengakui terjadi kerusakan signifikan yang melebih pandemi Covid-19.

Ia mengatakan sektor perbankan akan dapat menyerap dampak apa pun, meski risiko perubahan iklim terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan dan kini bank-bank harus fokus mengukur risiko fisik serta mengatasi risiko transisi ke ekonomi rendah karbon.

Ketua asosiasi asuransi Spanyol, UNESPA, Mirenchu del Valle mengatakan banjir Valencia akan mewakili "klaim kerusakan paling signifikan di Spanyol untuk peristiwa iklim." Tapi ia tidak menyebutkan angka potensi kerugiannya.

Seorang juru bicara Kementerian Ekonomi, yang mengawasi sektor asuransi, menolak untuk memberikan angka klaim sejauh ini.

Menurut data dari konsorsium asuransi Spanyol, sampai saat ini peristiwa ekonomi yang paling merugikan akibat banjir terjadi di Bilbao pada tahun 1983. Saat itu klaim meningkat menjadi lebih dari 821 juta euro dan 1,08 miliar dolar AS, termasuk kerusakan yang disebabkan angin kencang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement