Ahad 10 Nov 2024 15:37 WIB

Kebijakan Green Office WSBP Hemat Emisi dan Tingkatkan Efisiensi

Salah satu pencapaian Green Office adalah penghematan emisi karbon yang signifikan.

Rep:   Dian Fath Risalah  / Red: Gita Amanda
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) semakin memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengimplementasikan kebijakan “Green Office”, (ilustrasi)
Foto: Waskita Beton Precast
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) semakin memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengimplementasikan kebijakan “Green Office”, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) semakin memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengimplementasikan kebijakan “Green Office”, inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi energi dan pemanfaatan teknologi digital. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan di seluruh lini operasionalnya.

“Sebagai bagian dari upaya kami untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi, WSBP telah menerapkan kebijakan Green Office yang mengedepankan digitalisasi dalam setiap proses administrasi dan operasional. Dengan kebijakan ini, kami tidak hanya mengurangi penggunaan kertas dan tinta, tetapi juga dapat menghemat energi serta emisi yang dihasilkan dari kegiatan kantor,” ujar Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto dalam Kelas Wicara WSBP beberapa waktu lalu. 

Baca Juga

Penerapan Green Office di WSBP mencakup berbagai aspek, salah satunya adalah penggunaan sistem e-office yang memungkinkan semua dokumen, dari tahap penyusunan hingga penandatanganan, dilakukan secara elektronik. Hal ini mengurangi ketergantungan pada penggunaan kertas, yang pada gilirannya mengurangi limbah dan emisi CO2 yang dihasilkan dari proses pencetakan.  

Selain itu, penerapan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dengan sistem SAP S4/Hana yang terintegrasi juga memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola aktivitas bisnis serta laporan keuangan secara real-time, meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan. Salah satu pencapaian penting dari kebijakan Green Office ini adalah penghematan emisi karbon yang signifikan, yakni sekitar 4,4 ton CO2 per tahun. 

Hal ini terjadi berkat pengurangan penggunaan kertas dan tinta, serta pengurangan penggunaan sumber daya lainnya yang terkait dengan proses manual dan tradisional. Dengan adanya digitalisasi, WSBP dapat bekerja lebih cepat, lebih transparan, dan lebih efisien, sekaligus mendukung komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Teknologi digital tidak hanya membantu kami dalam hal efisiensi operasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi energi dan material, kami juga turut berperan dalam pengurangan jejak karbon secara lebih luas," kata Fandy.

Selain pengurangan emisi, kebijakan Green Office ini juga mendukung transparansi dan keterbukaan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Proses digitalisasi yang berjalan di seluruh kantor pusat hingga kantor produksi memungkinkan WSBP untuk menyediakan data yang lebih cepat, akurat, dan dapat diakses secara mudah oleh pemangku kepentingan. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan (governance) dan memperkuat integritas serta kepercayaan publik terhadap WSBP.

Dengan kebijakan Green Office, WSBP tidak hanya berfokus pada efisiensi operasional dan pengurangan dampak lingkungan, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kebijakan ini mencerminkan integrasi antara keberlanjutan lingkungan dan transformasi digital, dua elemen yang menjadi bagian integral dari visi jangka panjang perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement