Senin 11 Nov 2024 14:30 WIB

Indonesia Dorong Implementasi Perdagangan Karbon di COP29 Azerbaijan

Indonesia ingin berperan lebih jauh dalam mewujudkan dunia yang lebih hijau.

Anggota delegasi berjalan di area pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Ahad (10/11/2024).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Anggota delegasi berjalan di area pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Ahad (10/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Indonesia memastikan akan memainkan peranan penting pada forum tahunan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/Conference of the Parties (COP) ke-29 yang diselenggarakan di Baku, Azerbaijan. Indonesia ingin berperan lebih jauh dalam mewujudkan dunia yang lebih hijau, salah satunya mendorong implementasi perdagangan karbon.

"Mohon dukungan mohon doa semoga acara ini berjalan dengan baik. Kami membawa misi Indonesia, misi nasional semoga berjalan dengan baik," kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).

Baca Juga

Dalam konferensi internasional yang mengusung tema “In Solidarity for a Green World" pada 11-22 November 2024 tersebut, beberapa pertemuan bilateral akan dilangsungkan, baik dengan negara maupun pihak swasta.

Selain itu, akan ada seri maupun negosiasi dan pada Rabu (13/11) Ketua Delegasi Indonesia di COP29 Hashim S Djojohadikusumo akan menyampaikan pernyataan nasional Indonesia untuk COP29.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan agenda utama pada COP-29 selain mengawal negosiasi jangka panjang yang belum selesai, ada tema-tema spesifik yang dipromotori presidensi.

"Kehadiran kita di sini benar-benar untuk melihat kondisi aktual dari kerangka implementasi perdagangan karbon," kata Menteri LH Hanif Faisol di Baku Olympic Stadium, tempat diselenggarakannya COP-29.

Hanif mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sepulang dari COP29 di Baku akan mendeklarasikan perdagangan karbon Indonesia.

"Sumbatan-sumbatan yang kemarin beberapa tahun ada, kita akan selesaikan. Ada strategi yang kita susun terkait dengan joint credit mechanism," ucapnya.

Selain itu, kata dia, Indonesia akan memperbanyak pertemuan bilateral untuk diplomasi di Paviliun Indonesia dan akan dimaksimalkan untuk mendorong dikonstitusikannya perdagangan karbon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement