REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Diskusi-diskusi di Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan, membahas topik-topik yang cukup rumit. Mulai dari kebijakan energi sampai bantuan keuangan global.
Para pembicara baik dari delegasi negara, pakar sampai perwakilan perusahaan menggunakan istilah-istilah terkait isu perubahan iklim atau transisi energi. Dilansir laman Reuters, berikut kata-kata yang banyak digunakan dalam pertemuan puncak perubahan iklim tahun ini:
UNFCCC
Singkatan dari United Nations Framework Convention on Climate Change ini merupakan nama dari perjanjian yang ditandatangani hampir 200 negara yang bertujuan untuk memerangi pemanasan global dan sekretariat yang didirikan untuk mengimplementasikan perjanjian tersebut.
COP
Singkatan dari Conference of Parties dan menggambarkan pertemuan-pertemuan negara-negara yang menandatangani perjanjian UNFCCC. Tahun ini Pertemuan Perubahan Iklim PBB dinamakan COP29 karena pertemuan ke-29 sejak digelar pertama kali pada 1994.
NCQG
Singkatan baru yang menjadi titik fokus COP29. Kata ini singkatan untuk New Collective Quantified Goal on Climate Finance, target pendanaan iklim untuk membantu negara berkembang mitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
NDC
Singkatan dari Nationally Determined Contributions ini merupakan rencana atau target yang ditetapkan suatu negara untuk mengurangi emisi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. Tenggat waktu NDC berikutnya adalah Februari 2025 mendatang di mana negara-negara sudah harus mengajukan NDC mereka ke PBB.
Pemanasan Global
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan pertahap rata-rata suhu bumi.
Perubahan Iklim
Istilah ini juga kerap digunakan untuk menggambarkan pemanasan global. Tapi perubahan iklim lebih menggambarkan pemanasan global serta konsekuensinya seperti peristiwa cuaca ekstrem.
Gas Rumah Kaca
Gas-gas yang dapat memerangkap panas matahari di atmosfir dan menyebabkan pemanasan global. Gas rumah kaca terkuat adalah metana dan karbon dioksida yang juga sering disebut "karbon emisi" karena keduanya mengandung molekul karbon. Emisi karbon berlebih biasanya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas industri lainnya.
Perjanjian Paris
Dalam perjanjian yang ditandatangani di COP21 tahun 2015 ini negara-negara sepakat untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius dari rata-rata masa pra-industri dengan membatasi tidak melewati 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri. Perjanjian Paris juga mendesak negara-negara memperbaharui target dan strategi mereka setiap lima tahun sekali.
Nol-Emisi
Istilah ini tidak merujuk pelepasan emisi nol. Tapi tidak lagi melepaskan emisi lebih dari yang mampu diserap teknologi penyerap karbon emisi, diserap pohon atau hal lain. Mencapai nol-emisi artinya menghentikan naiknya konsentrasi gas rumah kaca.
Kerusakan dan Kehilangan (Loss and Damage)
Tahun lalu pemerintah-pemerintah di dunia perjanji untuk mengumpulkan dana sebesar 800 juta dolar AS untuk dana 'loss and damage' yang akan digunakan untuk membantu negara miskin yang terkena bencana terkait iklim. Lembaga dana yang kini memiliki direktur dan negara tuan rumah, akan memutuskan bagaimana dana tersebut seharusnya disalurkan dan menarik lebih banyak kontribusi di COP29.
Karbon Kredit
istilah yang juga dikenal sebagai "carbon offset" ini merupakan instrumen yang mengizinkan negara atau perusahaan mengkompensasi emisi karbon mereka dengan berinvestasi pada proyek-proyek penurunan emisi di tempat lain.
Pasal 6
Istilah ini merujuk pasal di Perjanjian Paris mengenai karbon kredit dan digunakan sebagai singkatan untuk upaya UNFCCC mengatur perdagangan kredit karbon internasional. Pemerintah-pemerintah di dunia berharap peraturan perdagangan karbon dapat selesai di COP29 agar dapat segera beroperasi.