Kamis 28 Nov 2024 16:10 WIB

Pengamat: Quick Count Pilgub Jakarta Bukti Gimmick Politik tak Laku di Ibu Kota

Masyarakat Jakarta relatif jauh lebih memiliki literasi politik yang lebih baik.

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic), Ahmad Khoirul Umam menilai hasil hitung cepat (quick count) sementara oleh beberapa lembaga survei untuk Pilkada 2024 di DKI Jakarta menunjukkan kampanye “gimmick” tak laku untuk sebagian besar pemilih di Ibu Kota. Dari hasil hitung cepat sementara tiga lembaga survei, yaitu Charta Politika, SMRC, dan Indikator, pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno unggul jika dibandingkan dengan pesaing kuatnya yaitu paslon nomor urut 02 Ridwan Kamil-Suswono, dan paslon nomor urut 01 Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

“Masyarakat Jakarta relatif jauh lebih memiliki literasi politik yang lebih baik, sekaligus lebih pragmatis sehingga masyarakat DKI relatif paling mudah berubah-ubah pilihannya, sesuai basis isu dan narasi yang berkembang,” kata Khoirul Umam saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Karena itu, menurut pengamat politik tersebut menilai kampanye-kampanye “gimmick” yang salah satunya digunakan Ridwan Kamil bukan strategi yang tepat untuk memenangkan pemilihan gubernur di Jakarta. “Materi-materi kampanye Ridwan Kamil di fase awal didominasi oleh materi-materi gimmick, antara lain Mobil Curhat, bantuan kop untuk yang terkena PHK, dan lain-lain, yang mana model semacam ini sebelumnya berhasil dia gunakan di Bandung dan Jawa Barat, tetapi ternyata tidak mempan dijual di masyarakat Jakarta,” kata Umam.

Apalagi menyusul komentar Suswono soal “janda” juga berhasil dipolitisasi lawan politiknya. Situasi itu, menurut Umam, mengindikasikan sikap kurang disiplin dari pasangan calon nomor 01 tersebut. Di sisi lain, Umam menilai pasangan nomor 03 yaitu Pramono-Rano lebih disiplin saat berkampanye dan saat membangun narasi selama kampanye.

Dari hasil hitung cepat sementara Indikator, Pramono-Rano memperoleh 49,87 persen suara, Ridwan Kamil-Suswono 39,53 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,61 persen. Sementara itu, hasil hitung cepat sementara Chara Politika menunjukkan Pramono-Rano memperoleh 50,15 persen suara, Ridwan Kamil-Suswono 39,25 persen, dan Dharma-Kun 10,60 persen suara.

Terakhir, hasil hitung cepat sementara SMRC menunjukkan Pramono-Rano 51,03 persen, Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen, dan Dharma-Kun 10,17 persen suara. Hasil hitung cepat sementara yang diperoleh dari tiga lembaga survei itu berdasarkan data yang masuk sebesar 99,99 persen hingga pukul 20.50 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement