REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zahra (bukan nama sebenarnya), wanita muda yang tak pernah menyangka bahwa keinginan sederhananya membeli pakaian impor dari toko di Instagram akan membawanya ke dalam jebakan penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai.
Bulan Mei lalu, Zahra menemukan toko online di Instagram bernama "Original Matahari" yang menawarkan berbagai macam pakaian dengan harga terjangkau dan tampak menarik. Asik melihat-lihat koleksi, Zahra akhirnya memutuskan untuk membeli beberapa barang yang dia anggap cocok dan cantik saat dia kenakan.
Tak selang lama, Zahra pun segera mengirim sejumlah uang sesuai harga barang, segalanya tampak normal dan berjalan lancar. Setiap hari Zahra tak sabar menunggu pesanannya datang.
Tiba di sebuah sore, Zahra justru dikagetkan dengan sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Panggilan datang dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai.
“Saya petugas Bea Cukai, ingin memberitahukan bahwa barang pesanan Ibu Zahra yang baru saja dibeli, kini tertahan oleh Bea Cukai karena tidak memenuhi dokumen impor,” buka penipu yang mengaku petugas Bea Cukai itu mengagetkan.
Mendengarnya, Zahra panik dan bingung karena tak membayangkan niat berbelanjanya justru membawanya pada urusan serumit itu.
Namun, si "petugas Bea Cukai" memberikan solusi. "Untuk menyelesaikannya, segera lengkapi dokumen impornya dan bayar sejumlah biaya penyelesaian dokumen, nilainya Rp 7.980.000,00. Jika tidak dikirimkan, maka barang akan kami sita secara permanen dan anda tercancam hukuman pidana," ungkapnya meyakinkan.
Zahra merasa terdesak. Apalagi, Ia tidak tahu-menahu tentang Bea Cukai, terlebih prosedur impor. Kemudian, dalam kecemasan ancaman pidana dan tak ingin barangnya disita, Zahra segera mengikuti instruksi untuk mentransfer uang tersebut ke rekening yang diberikan penipu.
Namun hal baik masih bersama Zahra. Sejenak sebelum mentransfer uang tersebut, Zahra sadar dan segera menghubungi Bea Cukai melalui direct message (DM) instragram @beacukairi untuk menanyakan hal yang dialaminya.
"Penipuan", itu jawaban tegas dari petugas Bea Cukai membalas pesan Zahra. Saat itulah Zahra sadar bahwa dirinya nyaris tertipu dan merugi sekian juta.