REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bertekad memperkuat perannya dalam sektor energi berkelanjutan melalui berbagai inisiatif strategis. Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan PTBA menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan dengan mengelola sumber daya secara bertanggung jawab dan inovatif.
"PTBA telah bertransformasi dari perusahaan batu bara menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan," ujar Niko saat media gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/11/2024) malam.
Niko menyampaikan perusahaan menerapkan transformasi bisnis menyeluruh dari hulu ke hilir. Niko menyebut PTBA kini menjalankan bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai nilai.
"Di sektor hulu, perusahaan mengelola sejumlah tambang besar, seperti Tambang Tanjung Enim dengan total sumber daya mencapai 5,054 miliar ton dan cadangan tertambang sebesar 2,735 miliar ton," ucap Niko.
Selain itu, lanjut Niko, kapasitas pengangkutan yang dikelola melalui pelabuhan utama, seperti Tarahan dan Kertapati, mencapai 25 juta ton per tahun.
Di sektor hilir, PTBA memperluas portofolionya melalui diversifikasi bisnis energi baru terbarukan (EBT), termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai lokasi strategis seperti Bandara Soekarno Hatta dan area pasca tambang Tanjung Enim.
Niko mengatakan PTBA juga memanfaatkan teknologi canggih untuk mendukung operasionalnya. Inovasi seperti Slope Stability Radar untuk memantau pergerakan lereng dan Map Operational (MAPO) untuk pelacakan peralatan tambang secara real-time telah diterapkan guna meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja.
"Selain itu, sistem Supervisory Control & Data Acquisition (SCADA) membantu otomatisasi peralatan utama seperti conveyor," sambung Niko.
Tak hanya dari sisi bisnis, Niko mengatakan PTBA terus menunjukkan komitmennya terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Pada 2023, sambung Niko, perusahaan berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 217.403 ton CO₂eq dan mereklamasi lahan seluas 2.200 hektare dengan penanaman 1,4 juta pohon.
"Di bidang sosial, PTBA memastikan nol fatalitas di tempat kerja dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam jajaran manajerial hingga 27 persen," lanjut Niko.
Niko menambahkan PTBA juga memiliki komitmen dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan, lanjut dia, juga berfokus pada program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), termasuk pembangunan infrastruktur lokal, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar wilayah operasional seperti Tanjung Enim dan Tarahan.
Dengan berbagai langkah strategis ini, ucap Niko, PTBA optimistis dapat terus memberikan kontribusi signifikan bagi keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai bagian dari transformasi bisnisnya, perusahaan menargetkan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan," kata Niko.