Senin 16 Dec 2024 15:35 WIB

Vale Indonesia Rehabilitasi 14.230 hektar DAS Sepanjang Tahun 2024

Pada 2024, PT Vale merehabilitasi 14.230 hektare DAS dengan 9,5 juta jenis pohon

Pada 2024, PT Vale berhasil merehabilitasi 14.230 hektare DAS yang tersebar di 17 kabupaten, termasuk Barru, Bone, Gowa, Luwu Timur, dan Toraja Utara. Tercatat sebanyak 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam.
Foto: Vale Indonesia
Pada 2024, PT Vale berhasil merehabilitasi 14.230 hektare DAS yang tersebar di 17 kabupaten, termasuk Barru, Bone, Gowa, Luwu Timur, dan Toraja Utara. Tercatat sebanyak 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen menciptakan lingkungan yang lestari terus diupayakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Perseroan mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), sejalan dengan Pilar ketiga dalam SDGs Indonesia, yakni pembangunan lingkungan.

Selama 56 tahun beroperasi di Sulawesi Selatan, Vale Indonesia , bagian dari grup MIND ID, memegang teguh prinsip pertambangan berkelanjutan (good mining practices). Prinsip ini mengutamakan keseimbangan antara keuntungan produksi (profit), pemberdayaan masyarakat (people), dan kelestarian lingkungan (planet) di sekitar wilayah operasional.

Salah satu wujud nyata komitmen ini adalah rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). Bersama Pemprov Sulsel, Vale turut menjaga kawasan hutan melalui program penanaman pohon. Pada 2024, PT Vale berhasil merehabilitasi 14.230 hektare DAS yang tersebar di 17 kabupaten, termasuk Barru, Bone, Gowa, Luwu Timur, dan Toraja Utara.

Tercatat sebanyak 9,5 juta pohon dari berbagai jenis telah ditanam, seperti Buangin, Mahoni, Pinus, Eucalyptus, Jati, Puspa, dan Multipurpose Tree Species (MPTS). Program ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab Vale sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).

“Kami bangga dapat membantu Pemprov Sulsel menghadirkan kehidupan berkelanjutan. Apa yang kami lakukan selaras dengan nilai perusahaan, yaitu menghargai bumi dan masyarakat,” ujar Bernardus Irmanto, Chief of Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale.

Bernardus menambahkan, Vale Indonesia juga dipercaya melakukan rehabilitasi DAS di luar Sulsel, seperti di Jawa Barat dan Bali. Hingga kini, luas rehabilitasi DAS yang dikerjakan mencapai lebih dari 33.092 hektare, dengan 16.500 hektare telah ditanami lebih dari 13,5 juta pohon.

“Selain rehabilitasi DAS, kami juga terus melakukan reklamasi. Hingga kuartal III 2024, total area terbuka yang dimiliki mencapai 5.806 hektare, dan sebanyak 3.835 hektare sudah direklamasi,” imbuhnya.

Komitmen rehabilitasi ini termasuk penanaman lebih dari 4,9 juta pohon, termasuk tanaman endemik seperti kayu hitam (eboni). “Kami telah menanam lebih dari 80 ribu pohon eboni, menjadikan Vale Indonesia salah satu pelopor konservasi kayu hitam terbesar di dunia,” ungkap Bernardus.

Nursery Vale Indonesia yang berlokasi di Sulsel mampu memproduksi 700 ribu bibit per tahun di lahan seluas 2,5 hektare. Sebanyak 40 persen dari bibit tersebut adalah pohon lokal, termasuk pohon endemik seperti Eboni, Dengen, dan Bitti.

Fasilitas ini menggunakan teknologi irigasi otomatis dan mengurangi penggunaan plastik melalui wadah bibit yang dapat digunakan berulang kali. “Kami terus meminimalkan jejak tambang dengan merehabilitasi area hingga 2,5 kali lebih luas dari yang diwajibkan,” jelas Bernardus.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, menyampaikan bahwa upaya rehabilitasi DAS menjadi fokus utama Pemprov Sulsel di bawah Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Salah satu langkah konkret adalah memperbanyak kegiatan penanaman pohon secara intensif.

“Proyek rehabilitasi DAS yang dilakukan PT Vale mencakup area seluas 14.000 hektare di beberapa kabupaten. Kontribusi ini sangat membantu Pemprov Sulsel dalam mencapai target penanaman 10 juta bibit pohon pada 2024,” kata Hasbi.

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, PT Vale terus memperkuat peranannya dalam menjaga lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement