REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi, Schneider Electric melalui Schneider Electric Foundation, menggelar Gelar Karya Generator 2024. Kegiatan yang digelar di Surabaya ini puncak dari program yang bertujuan memberdayakan siswa dan guru dalam menciptakan inovasi terkait energi terbarukan dan keberlanjutan.
Dengan tema “Muda Berinovasi: Energi Terbarukan untuk Kota Lestari,” acara ini menghadirkan pameran program, kompetisi ide Inovasi Kota Lestari, serta pengumuman pemenang program terbaik. Program Generator 2024 melibatkan 19.000 siswa dan 250 guru dari 49 SMA negeri dan swasta di Surabaya dan Sidoarjo. Dengan fokus pada pelatihan keterampilan berpikir kritis dan penerapan design thinking, program ini menjadi pionir dalam menghubungkan pendidikan, inovasi, dan transisi energi untuk masa depan berkelanjutan.
“Sebagai impact company, Schneider Electric berkomitmen membekali generasi muda dengan literasi energi dan kemampuan design thinking untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan transisi energi, dan Generator adalah langkah nyata untuk menciptakan inovator muda yang mampu melihat peluang dan tantangan masa depan di bidang keberlanjutan," kata Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan dalam siaran persnya, Kamis (19/12/2024).
Program ini menghadirkan platform pembelajaran komprehensif yang mengintegrasikan topik energi bersih, risiko iklim, dan solusi keberlanjutan. Siswa dan guru tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga ditantang untuk membuat prototipe inovatif yang memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan lokal.
Generator 2024 sejalan dengan visi global Schneider Electric Foundation untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan energi. Melalui kolaborasi dengan Ancora Foundation, GenEd, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, siswa diberikan pengetahuan untuk menciptakan program yang berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pengembangan kota ramah lingkungan.
"Generator 2024 menjadi wujud nyata dari sinergi antara Schneider Electric Foundation, institusi pendidikan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. “Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas guru dan siswa, tetapi juga membangun kesadaran generasi penerus terhadap pentingnya transisi energi dan keberlanjutan lingkungan,” kata Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie.
Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya dan Sidoarjo Kiswanto juga mengapresiasi program ini sebagai bagian dari upaya memperkuat Kurikulum Merdeka. “Inisiatif ini memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kreativitas sekaligus membangun karakter generasi muda yang peka terhadap isu lingkungan dan energi," katanya
Zafira P Endita siswa SMAN 2 Surabaya, Pemenang Terbaik kategori Kompetisi Ide Inovasi Kota Lestari mengatakan ia sangat bangga dapat berpartisipasi dalam program ini. "Selain belajar banyak tentang keberlanjutan, kami juga merasa dilibatkan untuk berpartisipasi dalam menciptakan solusi untuk masalah energi di lingkungan kami." katanya.