Senin 23 Dec 2024 14:02 WIB

PKT Tekan Emisi Lewat Inisiatif Keberlanjutan ESG 

PKT juga mengedepankan penggunaan PLTS atap di kawasan perkantoran perusahaan.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Pabrik PT Pupuk Kaltim.
Foto: Pupuk Kaltim
Pabrik PT Pupuk Kaltim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding Pupuk Indonesia, Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) melalui berbagai program dan kebijakan dalam mendorong optimalisasi kinerja perusahaan secara berkesinambungan. SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono menyampaikan perusahaan menerapkan efisiensi energi melalui dalam aktivitas produksi seperti revamping Pabrik 2 untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2. 

"Pabrik ini ditargetkan mampu menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu per ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110 ribu ton CO2 per tahun," ujar Teguh dalam keterangan tertulis seperti dikutip pada Senin (23/12/2024).

Baca Juga

Teguh memaparkan perusahaan juga mengedepankan penggunaan PLTS atap di kawasan perkantoran perusahaan, serta konversi kendaraan listrik untuk operasional yang juga telah didukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) dalam menekan penggunaan energi fosil. Hal ini bagian dari peta jalan dekarbonisasi Pupuk Kaltim untuk mendukung upaya pemerintah mencapai target Net Zero Emission 2060. 

"Sesuai dengan prinsip ESG, Pupuk Kaltim terus berinovasi dan menghadirkan solusi yang sejalan dengan kebutuhan industri global, serta menjaga keberlanjutan lingkungan hingga masyarakat sekitar," ucap Teguh. 

Selain itu, PKT melakukan program konservasi lingkungan seperti reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis melalui Community Forest dengan target realisasi 10 juta pohon pada 2030. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan dan edukasi lingkungan.

"Terbaru, Pupuk Kaltim juga menggiatkan kembali penggunaan kompos sekaligus mendorong terciptanya ekonomi sirkular di sektor pertanian," lanjut Teguh. 

Teguh menilai hal ini dapat menjadi solusi efektif untuk menghadapi tantangan global terkait keamanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Teguh menyampaikan Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan realisasi ESG  dengan menjalin kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak secara berkesinambungan. 

"Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, Pupuk Kaltim optimis untuk menjadi pelopor industri berbasis ESG di Indonesia, dengan mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi bisnis," sambung Teguh. 

Teguh bersyukur keseriusan menerapkan ESG mengantarkan perusahaan meraih penghargaan kategori Gold Star Award untuk perusahaan nondmiten dalam ajang Investortrust ESG Awards 2024. Teguh menilai capaian ini menegaskan keberhasilan Pupuk Kaltim dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan, serta tata kelola dengan finansial yang baik. 

"Hal ini juga bukti nyata perusahaan menghadirkan keseimbangan pencapaian finansial yang berkelanjutan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan," kata Teguh. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement