Selasa 31 Dec 2024 08:34 WIB

PBB: Dunia Mengalami Satu Dekade Panas Mematikan

Tahun ini juga menjadi tahun dimana gas rumah kaca mencapai rekor terburuk.

Rep: Lintar Satria/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga berjalan di dasar Waduk Bendo yang mengering di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024). Sejak sebulan terakhir, waduk yang memiliki kapasitas volume sekitar 43 juta meter kubik air itu mengering akibat musim kemarau.
Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Warga berjalan di dasar Waduk Bendo yang mengering di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024). Sejak sebulan terakhir, waduk yang memiliki kapasitas volume sekitar 43 juta meter kubik air itu mengering akibat musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB mengatakan dunia mengalami "dekade dengan panas mematikan" dengan 2024 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Dalam pesan tahun barunya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan 10 tahun terakhir termasuk 2024 merupakan dekade terpanas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kita harus keluar dari jalan menuju kehancuran ini  dan kita tidak punya waktu untuk disia-siakan," kata Guterres seperti dikutip dari Deutsche Welle, Senin (30/12/2024).

Baca Juga

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, bukan hanya menjadi tahun terpanas, tahun ini menjadi tahun di mana gas rumah kaca mencapai rekor terburuk. Hal ini menguatkan perkiraan suhu bumi di tahun-tahun mendatang juga akan semakin panas.

Dalam laporan terbarunya, WMO yang merupakan badan cuaca dan iklim PBB mengatakan ilmuwan badan penelitian perubahan iklim, World Weather Attribution (WMA) menemukan perubahan iklim mengakibatkan peristiwa cuaca ekstrem pada tahun 2024, 26 sampai 29 kali lebih intensif.

Sepanjang tahun ini peristiwa cuaca ekstrem menewaskan sekitar 3.700 orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi. Menurut laporan WWA, perubahan iklim menambah 41 hari panas yang berbahaya pada tahun 2024.“Perubahan iklim terjadi di depan mata kita hampir setiap hari,” kata Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement