REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mencatat penjualan 273 ton CO2e emisi karbon terverifikasi kepada PT Sucofindo melalui IDX Carbon. Direktur Utama (Dirut) PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, kesuksesan penjualan emisi tersebut merupakan wujud dukungan perusahaan terhadap pelaksanaan transisi energi dan pengembangan bisnis di luar listrik (beyond kWh). Menurut dia, di tengah tuntutan penggunaan energi ramah lingkungan pada eksportir ritel, PLN IP hadir dengan solusi sertifikat pengurangan emisi (SPE) yang memenuhi standar dan kebutuhan pasar internasional.
"Penjualan karbon ini dapat mendukung pemenuhan syarat pasar internasional yang semakin peduli terhadap bisnis yang mengedepankan kelestarian alam," kata Edwin melalui keterangan resmi, Ahad (5/1/2025).
Edwin mengungkapkan kolaborasi penjualan 273 ton CO2e emisi merupakan salah satu langkah nyata PLN IP dalam mendukung keberlanjutan dan ekonomi rendah karbon di Indonesia.
Sebelumnya, PLN IP juga telah bekerja sama dengan PT Bala Biotech Indonesia dan PT Iklim Muda Sentosa dalam perdagangan karbon.
"PLN Indonesia Power siap mewujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan meraih peluang di pasar global dengan nilai tambah," kata Edwin.
Menurut Edwin, melalui inisiatif hijau tersebut PLN IP berupaya mengurangi jejak karbon, mendukung komitmen pemerintah terhadap net zero emission, serta membuka peluang bagi lebih banyak mitra untuk terlibat. Lebih dari itu, bagi para eksportir ritel yang akan memasuki pasar Eropa, SPE kini semakin dibutuhkan.
PLN Indonesia Power hadir dengan solusi SPE yang memenuhi standar dan kebutuhan pasar internasional, membantu para pebisnis meraih peluang di pasar global dengan keunggulan ramah lingkungan. "Melalui carbon trading ini, kami berkomitmen mendukung dekarbonisasi nasional dan target net zero emission pada 2060. PLN IP membuka peluang bagi para mitra untuk terlibat dalam green collaboration ini," ujar Edwin pula.