Senin 06 Jan 2025 13:05 WIB

Australia Dilanda Gelombang Panas Intensif

Suhu panas memicu peringatan kebakaran di tiga distrik di Victoria.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Suhu panas (ilustrasi)
Foto: pixabay
Suhu panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY — Australia dilanda gelombang panas intensif pada akhir pekan lalu. Bagian tenggara negara itu berisiko mengalami kebakaran hutan dan memicu pihak berwenang mengeluarkan larangan aktivitas pembakaran di Negara Bagian Victoria.

Saat ini Australia masih dicengkram musim kebakaran hutan, periode ketika kebakaran lebih mungkin terjadi. Pemadam kebakaran masih berusaha menjinakkan kebakaran di dalam dan sekitar Taman Nasional Grampians, Victoria, yang sudah menghanguskan banyak rumah dan ladang pertanian.

Badan prakiraan cuaca Australia memperingatkan suhu di sebagian wilayah negara bagian terpadat kedua di negara itu dapat mencapai 45 derajat Celsius. Suhu udara di Ibu Kota Victoria, Melbourne diperkirakan mencapai 38 derajat Celsius.

Berdasarkan prakiraan cuaca di kota Mildura, bagian barat laut Victoria suhu mencapai 42 derajat Celsius suhu, sudah mencapai 32,9 derajat Celsius pada Ahad (5/1/2024) pukul 10.30, melebihi suhu maksimum rata-rata bulan Januari.

Suhu panas tersebut memicu peringatan kebakaran di tiga distrik di Victoria. Pihak berwenang mengategorikan tingkat bahaya kebakaran sebagai “ekstrem”, peringkat bahaya tertinggi kedua.

Pejabat Biro Meteorologi Miriam Bradbury mengatakan, suhu di Victoria kemungkinan akan mencapai puncaknya pada Ahad. “Apa artinya peningkatan suhu ini bagi bahaya kebakaran adalah kami melihat lonjakan di lebih banyak distrik,” kata Bradbury kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp.

Melalui laman resminya, badan prakiraan cuaca juga memperingatkan negara bagian Western Australia, New South Wales dan Tasmania akan dilanda gelombang panas pada Ahad kemarin. Bradbury mengatakan perubahan angin yang membawa udara dingin ke bagian tenggara negara itu diperkirakan akan terjadi pada Ahad malam

Beberapa musim kebakaran terakhir  Australia tidak separah musim kebakaran yang terjadi pada tahun 2019-2020, yaitu “Musim Panas Hitam” yang menghancurkan area seluas Turki, menewaskan 33 orang dan miliaran hewan. Kebakaran hutan dimulai pada bulan September 2019 dan berlangsung hingga Maret 2020 itu dipicu kondisi cuaca yang ekstrem, termasuk suhu yang sangat tinggi dan kekeringan yang berkepanjangan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement