REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus membuktikan komitmennya untuk membantu pengusaha lokal maju dan berkembang, seperti kelompok usaha peternakan Puyuh Andalas di Aceh yang berhasil mengembangkan bisnis burung puyuh petelur.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan program pendampingan UMKM menjadi bagian dari komitmen SIG untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
“SIG melalui program CSR terus memberikan bantuan dan pendampingan kepada para pegiat UMKM agar berdaya saing dan mampu mengembangkan usahanya. Kisah sukses kelompok usaha Puyuh Andalas binaan SBA selaku unit usaha SIG, merupakan bukti nyata kepedulian perusahaan terhadap pengusaha lokal yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap ekonomi daerah,” katanya di Jakarta, Rabu.
Inisiatif ini sesuai dengan pilar keberlanjutan SIG yakni “Menciptakan Nilai untuk Karyawan dan Komunitas” dalam Sustainability Roadmap SIG 2030, yang menjadi panduan bagi seluruh entitas usaha SIG.
Kelompok usaha Puyuh Andalas ini mampu memproduksi hingga 4.000 butir telur puyuh per hari yang dipasok ke pasar tradisional hingga swalayan dan pusat perbelanjaan terkemuka di Kabupaten Aceh Besar dengan omzet Rp1,5 juta per hari atau mencapai Rp45 juta per bulan.
Kelompok usaha Puyuh Andalas atau Pulas didirikan oleh lima orang yakni Azwar, Muhammad Ikhsan, Firdaus, Heri Afriadi, dan Riski Kurniawansyah.
Produsen telur puyuh dengan merek Lampoh Kutam ini mulai menjalankan usahanya pada 2021 di Gampong Lampaya, Lhoknga, Aceh Besar, atau wilayah ring 1 Pabrik SIG di Lhoknga yang dioperasikan oleh unit usaha SIG, yaitu PT Solusi Bangun Andalas (SBA).
Anggota kelompok usaha Puyuh Andalas, Muhammad Ikhsan mengatakan, usaha yang dirintis bersama empat sahabatnya tersebut awalnya dijalankan secara mandiri dengan berbekal 300 ekor burung puyuh petelur. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut menghadapi kendala akibat kurangnya modal dan fasilitas pendukung, sehingga kelompoknya berinisiatif meminta dukungan kepada SBA.
”Setelah melalui uji kelayakan usaha, pada 2022 kami mendapat bantuan dari PT Solusi Bangun Andalas berupa 3.000 bibit burung puyuh, bangunan kandang seluas 120 m2, rak telur, dan pakan. SBA juga membantu dalam penyusunan rencana usaha, perizinan dan pemasaran, sehingga kami bisa memasarkan produk di pasar tradisional, serta supermarket dan mall, dan yang terbaru memfasilitasi kami untuk bekerja sama dengan Puskesmas,” katanya.