REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Dalam semangat Natal yang mengedepankan kebersamaan dan keberagaman, Kementerian
BUMN bersama Indonesia Re Group, Garuda Indonesia, dan Bank BNI menyelenggarakan rangkaian perayaan Natal yang menginspirasi dan menyentuh hati. Kegiatan ini berlangsung di beberapa wilayah di Indonesia, dengan sub tema "KBUMN Setia Bekerja dalam Iman untuk Mewujudkan Indonesia yang Inklusif dan Berkelanjutan."
Indonesia Re, sebagai penanggung jawab wilayah Tomohon, Sulawesi Utara, melaksanakan serangkaian aksi sosial yang berdampak positif bagi masyarakat setempat.
Aksi Sosial di Tomohon: Membangun Generasi Sehat dan Melestarikan BudayaPada tanggal 6-7 Januari 2025, Indonesia Re memulai rangkaian perayaan dengan kegiatanCorporate Social Responsibility (CSR) di Tomohon. Fokus utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan pencegahan bahaya narkoba bagi remaja di wilayah Laowongan.
Penyuluhan ini menghadirkan Brigjen Pol. R. Pitra A. Ratulangi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Utara, serta Hanna N.I. Monareh, M.Psi., Psikolog dan Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Sulawesi Utara.
Pendeta Justus Goni, M.Th., Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Sentrum Schwarz,
Langowan, mengapresiasi langkah ini. "Program ini sangat bermanfaat untuk membentuk generasi muda yang bebas dari bahaya narkoba dan memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan mental," kata dia.
Arthur Daniel Sitorus, Corporate Secretary & Protocoler Department Head PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) mengatakan, kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memberdayakan generasi muda dengan membekali wawasan kesehatan mental dan bahaya narkoba, sehingga mereka dapat menjadi panutan yang baik di komunitasnya.
Indonesia Re Selain itu, bantuan sembako diserahkan kepada 139 petugas kebersihan Kota Tomohon, menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat. Tidak hanya itu, Indonesia Re bersama mitra kerja juga melakukan rehabilitasi dan pengecatan Gereja Sion Tomohon, sebuah cagar budaya bersejarah yang berdiri sejak 1831. Karno Erson Prijono, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Department Head Indonesia Re, menegaskan, Pelestarian Gereja Sion ini penting sebagai simbol sejarah dan kerukunan.
"Kami berharap gereja ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ruang untuk dialog dalam rangka mempererat persaudaraan dan menjaga kerukunan demi memperkokoh persatuan bangsa."