Ahad 26 Jan 2025 22:19 WIB

Irlandia dan Inggris Bersihkan Sisa Badai dengan Angin Terkuat yang Pernah Tercatat

Kecepatan angin di pantai barat Irlandia mencapai 183 kilometer per jam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Seorang warga berjalan di tengah badai, (ilustrasi). Petugas darurat di Inggris dan Irlandia membersihkan puing-puing yang ditinggalkan badai pada Jumat (25/1/2025).
Foto: Joshua A Bickel/AP Photo
Seorang warga berjalan di tengah badai, (ilustrasi). Petugas darurat di Inggris dan Irlandia membersihkan puing-puing yang ditinggalkan badai pada Jumat (25/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Petugas darurat di Inggris dan Irlandia membersihkan puing-puing yang ditinggalkan badai pada Jumat (25/1/2025). Badai itu menewaskan satu orang dan mengakibatkan pemadaman listrik yang berdampak pada jutaan orang di Irlandia dan Skotlandia.

Petugas membersihkan jalan dan rel kereta dari pohon-pohon tumbang. Kecepatan angin yang dibawa badai yang dinamakan Eowyn ini tembus rekor. Di Irlandia, angin merobohkan tiang telepon, menghancurkan gelanggang es di Dublin, dan menumbangkan turbin angin raksasa.

Baca Juga

Kecepatan angin di pantai barat Irlandia mencapai 183 kilometer per jam, memecahkan rekor yang dibuat pada tahun 1945. Polisi Irlandia mengatakan seorang pria tewas setelah pohon tumbang menimpa mobilnya di County Donegal di barat laut Irlandia. Mereka menyebut korban sebagai Kacper Dudek yang berusia 20 tahun.

Ratusan ribu rumah dan bisnis di Republik Irlandia, yang berbatasan dengan Irlandia Utara dan Skotlandia, masih belum mendapat aliran listrik. "Kerusakan yang ditimbulkan angin terkuat yang pernah tercatat, mencapai tingkat yang belum terjadi sebelumnya," kata Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin, Ahad (26/1/2025), dilansir laman The Associated Press.

Ia menambahkan pemerintah berusaha memulihkan aliran listrik dan pasokan air. Sekolah-sekolah ditutup, sementara perjalanan kereta, kapal feri dan lebih dari 1.100 penerbangan di Republik Irlandia dibatalkan.

Sementara Kota Dublin, Belfast dan Glasgow hening karena warga mengikuti perintah pemerintah untuk tetap tinggal di rumah. Prakirawan cuaca internasional AccuWeather Jason Nicholls mengatakan kekuatan badai berasal dari sistem yang ditimbulkan curah salju tinggi di sepanjang Gulf Coast di Amerika Serikat (AS).

Prakirawan cuaca menjelaskan Éowyn berubah menjadi fenomena meteorologi yang dikenal sebagai bomb cyclone, yakni ketika badai mengalami penurunan tekanan atmosfer yang signifikan, yaitu 24 millibar dalam 24 jam. Penurunan tekanan ini menyebabkan badai menguat dengan cepat.

Badai Éowyn sangat kuat sehingga meteorolog mengatakan sting jet terbentuk. Sting jet adalah area sempit dari angin yang bergerak dengan kecepatan 161 kilometer per jam atau lebih cepat, yang ditarik dari lapisan tengah atmosfer (mid-troposphere) ke permukaan bumi. Fenomena ini biasanya berlangsung selama beberapa jam.

Para ilmuwan mengatakan sulit untuk menentukan pengaruh spesifik dari perubahan iklim terhadap badai tertentu. Namun, semua badai terjadi dalam atmosfer yang memanas secara abnormal akibat polutan yang dilepaskan oleh manusia, seperti karbon dioksida dan metana.

“Ketika iklim semakin hangat, kita dapat memperkirakan badai akan menjadi lebih kuat, dengan kerusakan yang lebih besar,” kata profesor dampak perubahan iklim Newcastle University Hayley Fowler. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement