Kamis 13 Feb 2025 16:24 WIB

Partisipasi Perempuan dalam Industri Tambang Dinilai Penting

Kehadiran perempuan disebut menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan inovatif.

Perempuan bekerja di industri tambang (ilustrasi)
Foto: dokpri
Perempuan bekerja di industri tambang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pertambangan kerap dianggap sebagai industri yang didominasi oleh pria, dengan citra pekerjaan yang identik dengan kekuatan fisik dan lingkungan kerja yang keras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pekerja perempuan di sektor pertambangan Indonesia hanya mencapai 115 ribu orang, sementara pekerja laki-laki mencapai 1,28 juta orang.

Proporsi ini bahkan terus menyusut, selama tiga tahun terakhir proporsi pekerja perempuan di industri tambang Indonesia hanya berada di angka 10-11 persen dari total tenaga kerja. Sebagai salah satu perusahaan di sektor energi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) menyadari pentingnya kesetaraan gender di industri ini.

Direktur Utama ABMM, Achmad Ananda Djajanegara, mengatakan bahwa kesetaraan gender merupakan aspek kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang gender harus memiliki akses yang sama terhadap peluang karier di industri pertambangan," ujar Andi.

ABMM menunjukkan komitmennya melalui berbagai program yang dirancang khusus untuk mendukung pengembangan karier perempuan. Salah satunya adalah program talent and leadership for women. Program ini mencakup pelatihan keterampilan teknis dan manajerial, serta coaching dan mentoring untuk mengasah kepemimpinan perempuan di lingkungan kerja.

“Melalui berbagai program pelatihan dan mentoring, kami ingin memberikan dukungan penuh bagi perempuan agar dapat mengambil peran penting di sektor ini," kata Andi dalam siaran pers, Kamis (13/2/2025).

Upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender di sektor tambang juga mendapat dukungan dari pemerintah. Kesetaraan gender bahkan masuk dalam 17 program prioritas pemerintah. Sekretaris Jenderal Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Siti Sumilah Rita Susilawati, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan membuka kesempatan kerja yang setara. Pemerintah juga aktif memantau keterlibatan perempuan dalam industri pertambangan untuk memastikan adanya peningkatan secara berkelanjutan.

Senada dengan itu, Executive Director Women in Mining and Energy Indonesia, Noormaya Muchlis, menyoroti pentingnya mendorong lebih banyak perempuan untuk berkarier di sektor tambang. “Kami sangat mendukung para perempuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dan mencapai tujuan serta cita-cita yang diharapkan sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju. Ada banyak contoh pemimpin perempuan di Indonesia yang tetap berkarier namun juga dapat berhasil dalam keluarganya di waktu bersamaan,” ujarnya saat ditemui di acara diskusi Ruang XY memperingati WiME 6th Anniversary (30/1/2025) lalu.

Partisipasi perempuan dalam industri tambang memiliki dampak positif yang signifikan. Selain memperkaya perspektif dalam pengambilan keputusan, kehadiran perempuan juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan inovatif. Dengan meningkatnya peran perempuan, diharapkan akan muncul lebih banyak figur inspiratif yang dapat mendorong generasi berikutnya untuk terjun ke sektor ini.

Melalui berbagai inisiatif dan program yang berkelanjutan, ABMM berupaya menghilangkan hambatan bagi perempuan dalam memasuki dan berkembang di industri pertambangan. Komitmen ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan serta memungkinkan mereka mencapai posisi strategis sebagai pemimpin di sektor ini. Dengan langkah nyata yang diambil, ABMM optimis bahwa kesetaraan gender di industri pertambangan dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi perusahaan, serta mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

PT ABM Investama Tbk (ABMM) adalah perusahaan energi terintegrasi melalui investasi strategis di sektor pertambangan, logistik, dan jasa teknik industri untuk mendukung seluruh rantai nilai industri energi seperti pengelolaan sumber daya pertambangan, jasa pertambangan, dan infrastruktur. ABM Investama memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Reswara Minergi Hartama, PT Cipta Kridatama (CK), PT Cipta Krida Bahari (CKB), PT Sanggar Sarana Baja (SSB), PT Anzara Janitra Nusantara (AJN), dan PT Prima Wiguna Parama (PWP).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement