Senin 17 Feb 2025 16:00 WIB

Mengapa India Jadi Negara dengan Populasi Harimau Terbanyak di Dunia?

Ada empat faktor utama yang membuat populasi harimau di India mengalami peningkatan.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Harimau (ilustrasi). Populasi harimau di India mengalami peningkatan berkat sejumlah kebijakan.
Foto: VOa
Harimau (ilustrasi). Populasi harimau di India mengalami peningkatan berkat sejumlah kebijakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science menunjukkan dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, India sukses melipatgandakan populasi harimau. Saat ini, terdapat lebih dari 3.600 harimau yang hidup di negara tersebut, yang berarti tiga dari setiap empat harimau liar di dunia berada di India.

Dikutip dari the Better India, Senin (17/2/2025), harimau-harimau ini hidup di area yang hanya setengah ukuran Britania Raya, dan mereka berbagi ruang dengan 60 juta orang. Tim peneliti menemukan area khusus ini mencakup sekitar 138.200 kilometer persegi, di mana harimau berkeliaran bebas di hutan, padang rumput, dan daerah yang dekat dengan desa.

Baca Juga

Studi ini mengidentifikasi empat faktor utama yang membantu India mencapai keberhasilan ini. Pertama adalah penegakan hukum yang ketat. India berhasil menghentikan perburuan harimau dengan menerapkan undang-undang perlindungan yang ketat.

Faktor kedua yang membuat populasi harimau di India meningkat adalah pembuatan cagar alam. India melindungi tempat tinggal harimau dengan membuat area khusus yang disebut cagar alam.

Ketiga, ketersediaan makanan. India memastikan harimau memiliki cukup makanan dengan melindungi rusa dan hewan lain yang menjadi mangsa harimau. Adapun faktor keempat adalah dukungan untuk komunitas lokal. India memberikan dukungan dan bantuan keuangan kepada masyarakat yang tinggal di dekat harimau jika mereka menghadapi masalah.

"(Selama ini) Kami percaya kepadatan manusia dapat merugikan konservasi karnivora besar. Namun, lebih dari sekadar kepadatan, sikap masyarakat yang menjadi faktor penting," kata penulis utama studi ini Yadvendradev Vikramsinh Jhala kepada BBC.  

Ia menunjukkan, meskipun Malaysia memiliki kepadatan populasi yang lebih rendah, negara tersebut belum berhasil menghidupkan kembali populasi harimaunya karena pendekatan sosial-ekonomi dan konservasi yang berbeda.

Di beberapa bagian India, seperti Madhya Pradesh dan Karnataka, harimau dan manusia hidup cukup dekat satu sama lain. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut berhasil meningkatkan populasi harimau. Pertama, masyarakat lokal mendapatkan penghasilan dari wisatawan yang datang untuk melihat harimau di alam liar. Kedua, pemerintah membantu masyarakat jika mereka kehilangan hewan atau tanaman akibat harimau.

-Selain itu, komunitas memahami pentingnya menyelamatkan harimau dan turut berpartisipasi dalam melindunginya. Sekolah-sekolah juga mengajarkan anak-anak tentang satwa liar, membantu mereka tumbuh dengan kepedulian terhadap harimau.

Namun, situasinya tidak sempurna di semua tempat. Di beberapa daerah termiskin di India, tidak ada lagi harimau yang tersisa. Hal ini biasanya terjadi di tempat-tempat di mana orang-orang dulunya berburu hewan liar untuk makanan.

Studi ini menemukan hal ini terjadi di daerah seperti Odisha, Chhattisgarh, Jharkhand, dan bagian timur laut India. Daerah-daerah ini juga menghadapi masalah seperti kemiskinan dan kurangnya pendidikan, yang membuat upaya penyelamatan satwa liar semakin sulit.

"Sekitar 35 orang meninggal akibat serangan harimau setiap tahun. Namun, jauh lebih banyak orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Jika Anda mengunjungi cagar harimau, Anda sebenarnya lebih mungkin mengalami kecelakaan mobil daripada bertemu harimau yang marah," kata Jhala.  

Ia mencatat sekitar 150 orang meninggal akibat serangan leopard dan insiden babi hutan setiap tahun. Hal ini menunjukkan hidup berdampingan dengan satwa liar selalu memerlukan perencanaan dan kesadaran yang hati-hati.

Para peneliti memeriksa populasi harimau di India setiap empat tahun, mengunjungi 20 negara bagian yang berbeda untuk menghitung jumlah harimau dan melihat kondisi mereka.

Pemantauan rutin ini membantu mereka memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam upaya penyelamatan harimau. Sejak 2006, mereka telah melihat area harimau tumbuh sekitar 2.929 kilometer persegi setiap tahun.

Bagian terbaiknya adalah para peneliti menemukan India masih memiliki ruang untuk lebih banyak harimau. Terdapat sekitar 157 ribu kilometer persegi di mana harimau bisa kembali hidup. Dengan beberapa upaya, sekitar 10 ribu kilometer persegi dari lahan ini bisa menjadi rumah baru bagi keluarga harimau. Hal ini sangat menggembirakan karena berarti jumlah harimau di India bisa tumbuh lebih banyak di masa depan.

India menunjukkan kepada dunia sesuatu yang penting, yaitu jika masyarakat bekerja sama dan peduli terhadap satwa liar, kita dapat menyelamatkan hewan-hewan yang terancam punah, bahkan di tempat-tempat yang padat penduduk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement