REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mendukung aspek keberlanjutan melalui peningkatan pembiayaan hijau dan investasi berkelanjutan. Sepanjang tahun 2024, CIMB Niaga mencatat total pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 59,1 triliun, yang mencakup 26 persen dari total pembiayaan bank.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menegaskan, keberlanjutan adalah prioritas utama dalam strategi bisnis perusahaan. “Kami percaya bahwa pertumbuhan ekonomi harus selaras dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, kami terus berupaya memperkuat model bisnis berkelanjutan, termasuk melalui pembiayaan hijau dan berbagai inisiatif ramah lingkungan,” ujar Lani dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).
Sebagai bagian dari langkah konkret dalam mendukung transisi energi, CIMB Niaga telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek energi terbarukan dan upaya pencegahan polusi. Selain itu, CIMB juga mengadopsi praktik berkelanjutan di operasionalnya, seperti pemasangan panel surya di kantor pusat dan pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificates/REC).
Di sektor industri, CIMB Niaga mencatat peningkatan portofolio minyak sawit berkelanjutan sebesar 34 persen dibandingkan tahun 2023. CIMB juga terus memperkuat strategi dekarbonisasi dengan menetapkan target pengurangan emisi di berbagai sektor, termasuk properti, minyak dan gas alam, serta sektor-sektor yang sebelumnya telah memiliki target dekarbonisasi seperti batu bara, kelapa sawit, semen, dan ketenagalistrikan.
“Keberlanjutan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi antara perbankan dan seluruh pemangku kepentingan. Kami akan terus mendorong pembiayaan hijau dan investasi berkelanjutan di Indonesia untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,”kata Lani.
Dengan komitmen ini, kata dia, CIMB Niaga semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank swasta di Indonesia yang berperan aktif dalam mendukung ekonomi hijau dan berkelanjutan.