Selasa 25 Feb 2025 19:05 WIB

Aspal Plastik Bisa Jadi Solusi Atasi Sampah

Pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Pekerja memberikat perekat aspal saat melakukan pengaspalan jalan proyek perumahan dengan menggunakan aspal plastik di kawasan BSD Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pekerja memberikat perekat aspal saat melakukan pengaspalan jalan proyek perumahan dengan menggunakan aspal plastik di kawasan BSD Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil riset menunjukkan aspal bauran plastik meningkatkan ketahanan jalan sekaligus menjadi solusi pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia. Riset ini hasil kerja sama PT Chandra Asri Pacific Tbk dengan Pemerintah Kabupaten Garut dan Yayasan Bakti Barito.

Koordinator Program Lingkungan Hidup Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito), Yoris Sindhu Sunarjan menjelaskan, evaluasi ini didasarkan pada implementasi aspal plastik di 23 ruas jalan yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Garut dengan total panjang jalan 50,2 km.

Baca Juga

"Hasilnya, penelitian ini menunjukkan terdapat stabilitas yang meningkat seiring dengan penambahan plastik hingga 6,1 persen," kata Yoris dalam diskusi Aspal Plastik: Solusi Efisiensi untuk Infrastruktur Berkelanjutan, Selasa (25/2/2025).

Ia menjelaskan, salah satu parameter yang diuji adalah nilai Marshall Quotient (MQ) sebagai rasio dari stabilitas terhadap kelelehan yang digunakan sebagai indikator kekakuan campuran. Hasil uji menyimpulkan nilai MQ tertinggi terjadi pada campuran aspal dengan menggunakan plastik yaitu sebesar 399 kg per mm, sedangkan nilai MQ terendah terjadi pada tanpa campuran (aspal normal) yaitu sebesar 366,7 kg per mm.

Pada pengujian, penggunaan aspal plastik tersebut telah mengelola sampah plastik yang berasal dari TPA setempat sebesar 431.535 kg.

Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Yohanes Ronny menegaskan stabilitas dan ketahanan struktur perkerasan jalan terhadap deformasi dan retak merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

“Evaluasi penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut menunjukkan hasil yang sejalan dengan temuan kami pada 2017, yang menunjukkan keunggulan material aspal plastik dalam meningkatkan stabilitas serta memiliki umur layan yang cukup baik sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien, hal ini dapat menjadi solusi yang efisien dan jangka panjang,” kata Yohanes.

Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group M Nicko A Setyabudi menjelaskan, pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif terhadap beberapa parameter teknis. Hasil uji menunjukkan peningkatan kepadatan campuran aspal yang berpengaruh pada keawetan dan kemampuannya menahan beban.

"Selain itu, nilai stabilitas dan MQ—nilai kekakuan campuran beraspal dalam menerima beban—juga lebih tinggi, menegaskan keunggulan aspal plastik sebagai opsi material yang tahan lama dan ramah lingkungan,” jelas Nicko.

Peluncuran riset evaluasi aspal plastik diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih.” Tema ini menitikberatkan pada upaya pengelolaan sampah yang membutuhkan kontribusi serta kerja sama komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor.

Riset penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito beserta dengan mitra, seiring dengan harapan perluasan adopsi aspal plastik di berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A Purbasari mengungkapkan, implementasi aspal plastik di Kabupaten Garut merupakan wujud kemitraan yang telah terjalin dengan pemerintah daerah setempat.  Ia mengatakan Yayasan Bakti Barito berperan sebagai katalisator dalam implementasi aspal plastik.

"Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di lebih banyak daerah, guna mendukung pengelolaan sampah yang efektif, mengurangi tingkat sampah yang tidak terkelola sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia," kata Dian.

Chandra Asri Group dan Yayasan Bakti Barito mendorong inisiatif pengelolaan sampah plastik dengan memanfaatkan hasil kelola sampah dari TPA menjadi material yang lebih bernilai, salah satunya adalah implementasi aspal plastik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement