Rabu 12 Mar 2025 23:36 WIB

Indonesia Re Dorong Pemberdayaan Petani di Sumatra Barat

Ini dirancang untuk memanfaatkan potensi besar yang ada di daerah tersebut.

Berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Barat dan pemerintah setempat, Indonesia Re menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Rumah Puisi Taufiq Ismail.
Foto: Dok. Bumn
Berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Barat dan pemerintah setempat, Indonesia Re menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Rumah Puisi Taufiq Ismail.

REPUBLIKA.CO.ID, NAGARI -- Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia Re memiliki tanggung jawab sosial yang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan serta mendukung Asta Cita Pemerintah Indonesia mendorong Indonesia Re untuk menjalankan program-program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sejalan dengan tujuan tersebut.

Program pemberdayaan masyarakat ini, yang dilaksanakan di Nagari Aie Angek, Sumatra Barat, dirancang untuk memanfaatkan potensi besar yang ada di daerah tersebut, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Dengan kondisi geografis yang kaya akan lahan pertanian, khususnya untuk budi daya bumbu randang, program ini bertujuan untuk mendukung infrastruktur, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pertanian dan produk lokal.

Berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatra Barat dan pemerintah setempat, Indonesia Re menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Rumah Puisi Taufiq Ismail. FGD ini juga melibatkan HIPERMI (Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau Indonesia), KPPN Bukit Tinggi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Tanah Datar, serta perwakilan petani setempat.

Robbi Yanuar Walid, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, & Corporate Secretary Indonesia Re menyebutkan bahwa kerja sama antara DJPb, Indonesia Re, HIPERMI, dan pemerintah daerah Sumatera Barat adalah kelanjutan dari kerja sama yang telah dimulai pada tahun 2024.

“Program ini jadi komitmen perusahaan untuk tidak hanya memberikan literasi mengenai pemahaman asuransi dan reasuransi saja, lebih dari itu, kami juga ingin memberikan dampak sosial bagi masyarakat yang ada di berbagai provinsi. Bersama dengan pemberian bantuan, kami ingin masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM yang tergabung di dalam HIPERMI paham bahwa bisnis ini sesungguhnya bisa dikelola dan dijamin stabilitasnya lewat asuransi. Semisal, ASEI, anak usaha kami, itu memiliki produk asuransi perdagangan, yang bisa dimanfaatkan oleh anggota HIPERMI," ujar dia, dikutip pada Rabu (12/3/2025).

Lebih lanjut, Robbi berharap dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keahlian SDM di Sumatera Barat, serta meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Aie Angek. “Kami berharap bahwa kegiatan ini tidak berhenti di fase pertama dan akan berlanjut pada fase-fase berikutnya,” kata dia.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Sumatera Barat, Syukriah menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari kolaborasi tahunan yang perlu untuk terus dipertahankan. “Sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, yakni ketahanan pangan, sekaligus mendukung terlaksananya hilirisasi bumbu randang secara jangka panjang untuk ekspor," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama,, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tanah Datar, Abdurrahman Nurhadi juga menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia Re, "Tentu menjadi sebuah penghargaan bagi kami di Tanah Datar, khususnya Nagari Aie Angek, dengan hadirnya Indonesia Re untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di sini."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement