Senin 12 May 2025 14:07 WIB

Dua Bunga Rafflesia Arnldii Raksasa Mekar di Agam, Puluhan Wisatawan Asing Terpukau

Peristiwa mekarnya dua bunga rafflesia tergolong sangat langka.

Mature Rafflesia arnoldii flower (illustration)
Foto: En.wikipedia.org
Mature Rafflesia arnoldii flower (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Fenomena langka terjadi di kawasan Cagar Alam Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Dua bunga Rafflesia Arnoldii, tumbuhan parasit raksasa yang dikenal sebagai bunga terbesar di dunia, mekar sempurna secara berdempetan. Kejadian unik ini menyedot perhatian puluhan wisatawan mancanegara, terutama dari Prancis.

Pegiat Wisata Palupuh, Joni Hartono, mengungkapkan peristiwa ini tergolong sangat langka karena dua individu bunga rafflesia mekar hampir bersamaan dan dalam jarak yang sangat dekat hingga kelopaknya bersentuhan. “Ini sangat unik mengingat belum ada kondisi seperti itu dan hanya ditemukan mekar secara bersamaan dengan jarak paling dekat antara satu individu ke individu lainnya sekitar satu meter,” ujarnya saat ditemui di Lubuk Basung, Ahad (11/5/2025).

Dua bunga tersebut kini berada pada hari keenam masa mekarnya dan tumbuh di kawasan konservasi alam Batang Palupuh yang memiliki luas sekitar 3,4 hektare. Selain itu, satu individu bunga lainnya juga tengah mekar di lahan perkebunan milik warga, dan kini memasuki hari ketiga.

Joni menambahkan total terdapat 12 individu rafflesia yang telah mekar di Batang Palupuh sepanjang Januari hingga 10 Mei 2025, meskipun jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 25 individu. Fenomena ini tak hanya menarik perhatian warga lokal, tetapi juga memikat wisatawan asing. Sekitar 30 turis mancanegara—mayoritas berasal dari Prancis—datang langsung untuk menyaksikan bunga ikonik ini secara dekat.

“Banyak wisatawan mancanegara mengunjungi bunga rafflesia itu, karena dipromosi ke biro perjalanan, hotel dan lainnya,” jelas Joni.

Sementara itu, Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Ade Putra, membenarkan bahwa Batang Palupuh merupakan habitat penting bagi berbagai jenis bunga rafflesia, termasuk Rhizanthes lowii. Ia menegaskan mekar rafflesia di wilayah ini bukan hal langka, namun kejadian dua bunga berdempetan seperti saat ini sangat jarang ditemukan.

“Hampir setiap bulan bunga rafflesia di Batang Palupuh itu mekar sempurna,” kata Ade.

Cagar Alam Batang Palupuh sendiri telah ditetapkan sejak era kolonial Belanda pada 1930 dan menjadi kawasan konservasi penting bagi flora langka. Keberadaan bunga rafflesia juga tersebar di 18 kecamatan lainnya di Agam, seperti Palembayan, Tanjungraya, Baso, Kamangmagek, hingga Matur.

Bunga rafflesia umumnya hanya mekar selama 5 hingga 7 hari sebelum akhirnya membusuk dan berubah warna menjadi hitam. Karena itu, momen mekar berdempet ini dipandang sebagai momentum berharga baik untuk konservasi maupun pariwisata.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement