Selasa 20 May 2025 18:39 WIB

Lewat MOU, PJT II dan Pemkot Bekasi Sepakati Penataan Kali Bekasi

PJT II akan terus mendukung berbagai program normalisasi dan penataan lahan pengairan

Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, Perum Jasa Tirta II (PJT II) menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan air nasional. Direktur Utama PJT II, Imam Santoso, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait normalisasi dan penataan lahan pengairan/irigasi, khususnya di kawasan Kali Bekasi.
Foto: dok PJT II
Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, Perum Jasa Tirta II (PJT II) menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan air nasional. Direktur Utama PJT II, Imam Santoso, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait normalisasi dan penataan lahan pengairan/irigasi, khususnya di kawasan Kali Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, Perum Jasa Tirta II (PJT II) menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan air nasional. Direktur Utama PJT II, Imam Santoso, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait normalisasi dan penataan lahan pengairan/irigasi, khususnya di kawasan Kali Bekasi.

Kesepakatan strategis ini menjadi wujud nyata dari komitmen PJT II untuk tidak hanya mengelola sumber daya air secara teknis, tetapi juga membangun ekosistem kolaboratif yang menumbuhkan semangat gotong royong, kepedulian terhadap lingkungan, serta memperkuat ketahanan nasional melalui pengelolaan sungai. Imam menekankan bahwa pendekatan PJT II tidak sekadar teknis, tetapi juga sosial dan kebangsaan.

“Kami tidak hanya membenahi sungai, kami membangkitkan kembali nilai-nilai kebangsaan dalam bentuk yang paling nyata yakni lingkungan sehat dan kerja bersama,” ujar Imam.

Menurut Imam, kondisi Kali Bekasi yang saat ini mengalami penyempitan alur menjadi tantangan serius bagi masyarakat. Ia menilai bahwa pemulihan dan penataan aliran air tidak hanya penting dari sisi infrastruktur, namun juga merupakan langkah strategis dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sumber air yang berkelanjutan.

“Air bukan hanya komoditas, tapi warisan. Ketika kita mengelola sungai dengan benar, kita sedang membangun warisan peradaban untuk anak cucu kita,” katanya.

Sejak memimpin PJT II, Imam terus mendorong kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi keberhasilan tata kelola air nasional. Ia melihat bahwa kerja sama dengan pemerintah daerah seperti Pemkot Bekasi merupakan bentuk sinergi nyata untuk menjawab tantangan lingkungan secara menyeluruh.

“Semangat Hari Kebangkitan Nasional tahun ini kami maknai sebagai ajakan untuk bangkit bersama. Sungai adalah milik kita semua. Mari kita semua pemangku kepentingan untuk menjaga, melestarikan, dan merawatnya,” tegasnya.

Penandatanganan komitmen bersama ini juga merupakan bagian dari visi besar PJT II dalam membawa nama Indonesia di kancah internasional melalui diplomasi air. Imam menyampaikan bahwa langkah kecil di tingkat lokal dapat memberikan resonansi global, mengingat PJT II aktif terlibat dalam forum-forum pengelolaan air dunia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dari sungai-sungai di Indonesia, kita bisa berkontribusi pada tata kelola air global. Dimulai dari normalisasi dan penataan dari Kali Bekasi ini, kita sedang menulis kisah baru tentang ketahanan air bangsa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa PJT II akan terus mendukung berbagai program normalisasi dan penataan lahan pengairan di berbagai daerah. Fokus utama meliputi pembersihan sedimentasi, penataan alur sungai, dan peningkatan kapasitas hidrologi yang menjadi bagian integral dari upaya mitigasi banjir dan pemulihan ekosistem sungai.

“Bagi kami, ketahanan air nasional dimulai dari sungai-sungai yang bersih dan berfungsi optimal. Dan ketahanan air adalah bagian dari ketahanan bangsa,” ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement