Ahad 01 Jun 2025 22:54 WIB

Hari Lahir Pancasila, Bulan Bung Karno, dan Langkah Mewujudkan RPJMN Berbasis Trisakti

Trisakti bukan sekadar tiga konsep yang terpisah tetapi kesatuan dialektis.

Ilustrasi Pancasila. Trisakti bukan sekadar tiga konsep yang terpisah tetapi kesatuan dialektis.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Pancasila. Trisakti bukan sekadar tiga konsep yang terpisah tetapi kesatuan dialektis.

Oleh : Dr I Wayan Sudirta, SH MH, anggota Komisi III DPR RI dan Anggota Badan Pengkajian MPR Fraksi PDI-Perjuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam rangka merayakan hari kelahiran Pancasila dan bulan Bung Karno, beberapa catatan sejarang penting dan analisanya perlu dibuat untuk mengingatkan semua anak bangsa dewasa ini.

Konstitusi menjadi wujud kemerdekaan bangsa dan daulat rakyat, ia adalah political compact and contract. Konstitusi merupakan dokumen kebersamaan dan keterikatan kita sebagai atau untuk menjadi satu bangsa.

Baca Juga

Dalam Pembukaan UUD 1945 ditulis secara jelas: “ ... menyatakan kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia ...”.

Keputusan untuk bersatu-berpadu dalam Indonesia direkam secara padat dalam Pembukaan UUD 1945: bahwa “perjuangan kebangsaan Indonesia telah … mengantarkan ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Kondisi di pintu gerbang kemerdekaan ini merupakan saat yang berbahagia.

Oleh Soekarno wujud dari perjuangan kebangsaan Indonesia dapat digambarkan sebagai pemikiran yang mendalam, strategis, dan berorientasi pada pembebasan total bangsa dari penjajahan dan pembentukan negara yang ideal.

Soekarno tidak hanya fokus pada aspek politik kemerdekaan, tetapi juga memiliki visi yang jelas tentang bagaimana bangsa Indonesia setelah merdeka harus bersatu, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan (yang kemudian terangkum dalam konsep Tri Sakti).

Relevansi Tri Sakti dengan perencanaan pembangunan nasional

Secara filosofis, Trisakti bukan sekadar tiga konsep yang terpisah, melainkan sebuah kesatuan dialektis yang saling memperkuat. Kedaulatan politik menjadi prasyarat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan mengembangkan kepribadian kebudayaan yang autentik.

BACA JUGA: Begini Respons tak Terduga Warganet Yaman, Saat Pesawat Terakhir Mereka Dibom Israel 

Kemandirian ekonomi memperkuat posisi politik bangsa di kancah internasional dan memberikan landasan material bagi pengembangan kebudayaan. Kepribadian kebudayaan yang kuat menjadi landasan moral dan spiritual bagi pembangunan politik dan ekonomi yang berkelanjutan.

Konsep Trisakti Bung Karno berakar pada filosofi Pancasila sebagai weltanschauung (pandangan dunia) bangsa Indonesia. Setiap sila Pancasila memiliki keterkaitan erat dengan ketiga aspek Trisakti.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement