Anggota DPR Farah Puteri: Di Tengah Serangan, Iran Tunjukkan Komitmen Kemanusiaan

Farah apresiasi sikap Iran yang menjamin perlindungan terhadap WNI disana

Ahad , 15 Jun 2025, 16:31 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya pasca serangan Israel ke wilayah Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025 waktu setempat.
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya pasca serangan Israel ke wilayah Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025 waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya pasca serangan Israel ke wilayah Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025 waktu setempat. Peristiwa tersebut kembali memicu kekhawatiran global akan stabilitas kawasan, sekaligus menimbulkan kecemasan atas keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Iran.

“Dalam situasi genting ini, keselamatan WNI adalah prioritas mutlak. Saya mengapresiasi sikap Iran yang tetap membuka jalur komunikasi dan menjamin perlindungan terhadap WNI, meski negaranya sedang berada dalam situasi krisis,” ujar Farah.

Iran, menurut Farah, menunjukkan itikad baik dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dalam menangani dampak konflik, termasuk memberikan ruang perlindungan bagi warga negara asing, termasuk WNI. Farah menilai langkah ini patut diapresiasi, terutama ketika banyak negara kerap menjadikan konflik sebagai pembenaran untuk membatasi akses dan hak sipil warga asing.

“Saya mengecam keras serangan terhadap wilayah sipil dan mendukung pernyataan tegas Kementerian Luar Negeri RI yang menilai tindakan Israel sebagai bentuk pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip dasar hak asasi manusia,” tambahnya.

Berdasarkan data KBRI Teheran, terdapat 383 WNI yang saat ini tercatat tinggal di Iran. Farah mendesak agar semua pihak, khususnya Kementerian Luar Negeri dan KBRI Teheran, terus melakukan upaya maksimal dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan WNI di tengah potensi memburuknya situasi.

“Kami di Komisi I DPR RI akan terus memantau, berkoordinasi, dan memastikan bahwa upaya diplomasi, perlindungan sipil, serta kontinjensi evakuasi benar-benar disiapkan dan dieksekusi dengan baik,” tegasnya.

Farah juga menyampaikan dukungan penuh terhadap KBRI Teheran yang telah bertindak cepat dengan mengeluarkan imbauan keselamatan, serta membentuk jalur komunikasi darurat dan langkah-langkah mitigasi krisis.

“Langkah antisipatif KBRI sangat penting, namun situasi ini juga menjadi pengingat bagi dunia: bahwa konflik bersenjata hanya akan menghasilkan penderitaan kemanusiaan. Maka, saya menyerukan kepada seluruh pihak yang bersengketa untuk segera menempuh solusi damai yang adil dan bermartabat,” ujar Farah.

Ia menutup pernyataannya dengan menggarisbawahi bahwa stabilitas dunia tak mungkin dicapai tanpa keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Perdamaian bukan sekadar gencatan senjata, tetapi penghormatan terhadap hak hidup setiap manusia, tanpa memandang latar belakang bangsa, agama, atau warna kulit.”

Imbauan Penting dari KBRI Teheran untuk WNI di Iran:

• Tingkatkan kewaspadaan dan batasi aktivitas di luar rumah.

• Hindari kerumunan dan wilayah rawan.

• Pastikan dokumen penting disimpan dengan aman.

• Segera lapor diri ke KBRI jika belum dilakukan.

• Pantau informasi dari sumber resmi dan taati instruksi otoritas setempat.

• Jika berada dalam kondisi darurat, hubungi nomor darurat KBRI.