Selasa 17 Jun 2025 13:51 WIB

Pemprov Jakarta Ajak Daerah Lain Atasi Krisis Sampah

Pramono juga menekankan perlunya pendekatan ekonomi sirkular.

Petugas keamanan melintas di salah satu area di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas keamanan melintas di salah satu area di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka peluang kerja sama dengan daerah-daerah lain untuk mengatasi persoalan sampah yang kian kompleks. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah, seiring dengan meningkatnya volume sampah dan kebutuhan teknologi pengelolaan yang lebih modern.

“Jakarta sangat senang, gembira untuk bisa bekerja sama, berkolaborasi dengan semua kepala daerah. Maka dengan demikian yang pertama, saya ingin secara terbuka membahas apa yang bisa dikerjasamakan,” ujar Pramono dalam Rapat Kerja Gubernur Mitra Praja Utama (MPU) 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga

Pramono menyebut pengelolaan sampah sebagai salah satu sektor prioritas yang harus ditangani bersama. Ia mengatakan Jakarta terbuka untuk menjalin kemitraan dalam pembangunan fasilitas pengelolaan sampah, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang kini tengah dirancang.

“Kami telah mendapatkan arahan secara langsung dari Bapak Presiden Prabowo Subianto. Nantinya, akan dibangun kurang lebih 4 atau sampai dengan 5 PLTSa,”ujarnya.

Dengan produksi sampah harian Jakarta yang mencapai ribuan ton, kolaborasi regional dinilai mutlak diperlukan agar beban pengelolaan tidak hanya ditanggung ibu kota. Saat ini sebagian besar sampah dari Jakarta masih dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat.

Selain teknologi, Pramono juga menekankan perlunya pendekatan ekonomi sirkular dan edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Ia berharap pemerintah daerah lain dapat menjadi mitra aktif, terutama dalam pengembangan teknologi bersama dan pembangunan infrastruktur baru.

“Yang seperti ini pasti kami harus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemprov Banten,” ujarnya, merujuk pada potensi kolaborasi pengelolaan sampah dan infrastruktur antarprovinsi.

Dalam forum itu, Pramono juga membahas peluang kerja sama lain seperti ketahanan pangan, transportasi publik, dan air bersih. Namun, ia menekankan bahwa pengelolaan sampah adalah bagian penting dari upaya menciptakan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Inilah yang akan betul-betul menjadi warna baru,” katanya, merujuk pada semangat baru dalam menyelesaikan masalah lingkungan secara kolektif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement