REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bea Cukai terus mengukuhkan perannya sebagai trade facilitator dan industrial assistance dengan memberikan asistensi secara langsung kepada para penerima fasilitas kepabeanan.
"Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif, berbagai unit kerja Bea Cukai di daerah menyelenggarakan kegiatan pembinaan, evaluasi, dan peningkatan layanan untuk menciptakan ekosistem industri yang patuh, produktif, dan berdaya saing," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo.
Pada Selasa (1/7), Bea Cukai Sidoarjo menggelar sharing session daring bertajuk “Ngonlen Bareng” bersama perusahaan penerima fasilitas Tempat Penimbunan Berikat (TPB). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengguna jasa terhadap kewajiban mereka sebagai penerima fasilitas TPB.
Bea Cukai juga membuka ruang diskusi atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev). Melalui forum interaktif ini, Bea Cukai Sidoarjo mempertegas komitmennya dalam membangun hubungan yang konstruktif dengan pelaku industri untuk mendukung kepatuhan dan perkembangan usaha secara berkelanjutan.
Selang beberapa hari kemudian, pada Senin (7/7/2025), Bea Cukai Tanjung Perak menyelenggarakan audiensi dengan delapan Pusat Logistik Berikat (PLB) di wilayah pengawasannya. Bertempat di kantor Bea Cukai Tanjung Perak, kegiatan ini berfokus pada evaluasi tata kelola dan penguatan pengawasan terhadap kegiatan PLB.
Diskusi antara pejabat Bea Cukai dan perwakilan PLB membahas berbagai isu teknis dan operasional yang dihadapi di lapangan. Dalam forum ini juga ditekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi data sebagai fondasi dari fasilitas logistik yang terpercaya. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong pelayanan yang cepat sekaligus pengawasan yang efektif dalam rangka mendukung ketertiban logistik nasional.
Sementara itu, Bea Cukai Semarang melalui Kepala Kantor Mochamad Syuhadak melaksanakan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada Senin (7/7/2025). Kunjungan ini dilakukan guna mempererat sinergi dengan Administrator KEK dalam rangka menjamin kelancaran arus barang dan mendukung iklim investasi.
Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai Semarang juga meninjau Pos Hanggar Bea Cukai yang berada di dalam kawasan sebagai bentuk dukungan terhadap pelayanan frontliner yang profesional dan responsif. Kolaborasi yang baik antara Bea Cukai dan otoritas kawasan diharapkan dapat memperkuat posisi KEK Kendal sebagai pusat industri dan investasi strategis di Jawa Tengah.
Budi menyatakan berbagai kegiatan asistensi yang dilakukan Bea Cukai merupakan pengejawantahan nyata dari fungsi strategis institusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku usaha dalam memanfaatkan fasilitas secara optimal dan akuntabel. Kami ingin memastikan seluruh insentif yang diberikan benar-benar mendorong produktivitas dan daya saing industri, serta sejalan dengan tujuan pembangunan nasional,” katanya.
Dengan pendekatan yang adaptif, inklusif, dan berbasis sinergi, Bea Cukai berharap peran fasilitasi industri yang dijalankan dapat menjadi pendorong utama transformasi ekonomi Indonesia menuju arah yang lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.