Senin 28 Jul 2025 09:58 WIB

Seni Rusia hingga Korea Selatan Ramaikan Festival Budaya EBIFF di Kalimantan Timur

Festival tahunan ini, diikuti lima negara.

Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar festival budaya berskala internasional bertajuk, East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025.
Foto: Dok. HO
Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar festival budaya berskala internasional bertajuk, East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA — Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar festival budaya berskala internasional bertajuk, East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025.

Festival tahunan ini, diikuti lima negara, lima provinsi, dan 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Lima negara yang menjadi partisipan EBIFF 2025 di antaranya adalah Rusia, India, Rumania, Polandia, dan Korea Selatan.

Sementara lima provinsi yang turut berpartisipasi di antaranya datang dari Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud (Harum) secara resmi membuka festival budaya internasional ini. Ia menekankan bahwa EBIFF adalah wajah baru Kalimantan Timur sebagai pusat budaya dan diplomasi kreatif di Asia Tenggara.

“EBIFF 2025 bukan hanya sekadar festival, namun menjadi jembatan diplomasi antar budaya, ruang dialog antar bangsa, dan ini menjadi momen strategis untuk promosi pariwisata daerah menuju kancah global,” ujar Rudy Mas’ud dalam Opening Ceremony EBIFF 2025 di Stadion Gelora Kadrie Oening Samarinda.

Ribuan warga hadir menyaksikan panggung kolaborasi seni budaya dari berbagai belahan dunia yang berpadu harmonis dengan kekayaan tradisi nusantara.

Gubernur Harum juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif serta memperkenalkan Kalimantan Timur sebagai Paradise of The East.

“Warisan budaya yang ada, tak hanya untuk kita lestarikan saja, melainkan kita dorong terus eksistensinya di tengah tantangan zaman, globalisasi, dan era digitalisasi saat ini," kata dia.

Mengangkat tema, "Symphony of the World in East Borneo", festival yang terbuka untuk umum ini akan berlangsung selama lima hari pada 25-29 Juli 2025. Dengan rangkaian acara di antaranya, Kirab Budaya, Pentas Seni, Pameran, Workshop Tari Tradisional, dan Kunjungan ke sekolah-sekolah.

EBIFF 2025 diharapkan mampu menjadi magnet wisata budaya serta menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan seni tradisi yang ada di Bumi Etam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement