MALANG--Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Oleh karena itu, SBY mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk selalu waspada dan mengantsipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
‘’Negara kita memang kaya sumber daya alam, tapi juga rawan bencana. Kita berkali-kali menghadapi bencana, mulai dari tsunami di Aceh, gempa di Yogja hingga bencana banjir, topan badai, dan lain sebagainya,’’ kata Prsiden SBY saat meninjau pembentukan Satuan Reaksi Cepat (SRC) Penanggulangan Bencana untuk Indonesia Bagian Timur di Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Senin (29/3).
Menurut SBY, bencana itu terjadi karena dua sebab. Ada bencana yang murni terjadi karena kondisi alam sehingga disebut bencana alam. Dia sebutkan seperti gempa bumi, gunung meletus, dan lain-lain. Sedangkan bencana yang terjadi karena ulah manusia, dicontohkan seperti badai, topan, angin puting beliung, banjir, longsor, dan sebagainya. ‘’Itu akibat hutan dunia banyak yang gundul,’’ jelasnya.
SBY meninjau pembentukan SCR Penanggulangan Bencana didampingi beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Dalam kesempatan
itu dia meminta Menteri Keuangan, Mendagri, Menteri Pekerjaan Umum, dan menteri terkait lainnya untuk meningkatkan kemampuan SRC Penanggulangan Bencana tersebut. ‘’Saya minta agar kemampuan SRC Penanggulangan Bencana ini terus ditingkatkan. Baik itu yang berkaitan dengan masalah peralatan, maupun kemampuannya,’’ tegas dia.
SBY berharap, peningkatan kemampuan SCR Penanggulangan Bencana itu bisa lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Sebab, Indonesia sudah berpengalaman menangani masalah bencana.
Karena itu, kata SBY, peningkatan SCR Penanggulangan Bencana tersebut dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama bersama negara sahabat atau institusi lainnya. ‘’Disamping melalui diklat dan peningkatan peralatannya,’’ pungkas dia.