Rio de JANEIRO--Hujan paling deras dalam beberapa dasawarsa telah menimbulkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 79 orang di Rio de Janeiro, Brasil. Hujan menghentikan transportasi dan perdagangan Selasa waktu setempat (6/4) di kota kedua di Brasil itu.

Tanah longsor menghanyutkan gubug-gubug di daerah kumuh di sisi bukit Rio, mengubah danau penting kota itu dan laut menjadi berwarna coklat setelah 15 jam hujan deras.

Penerbangan pagi masuk dan keluar di kota berpenghuni enam juta orang itu dibatalkan atau dengan serius ditangguhkan. Banyak area lingkungan warga terputus dari listrik dan transportasi.

Sebagian besar korban tewas pada akibat 180 longsor yang ditimbulkan oleh hujan, kata pemerintah. Menurut seorang juru bicara dinas pemadam kebakaran Rio, sedikitnya 40 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit dan bahwa mereka sedang mencari orang lainnya yang dilaporkan hilang.

"Situasinya kritis. Jalan-jalan kebanjiran dan dirintangi," kata Walikota Eduardo Paes pada Reuters. "Kami merekomendasikan orang untuk tinggal di rumah."

Paes menjelaskan bahwa sedikitnya 26 orang tewas di daerah metropolitan itu, dan petugas pemadam kebakaran menyatakan bahwa 79 orang telah tewas. Walikota itu menyatakan 10 ribu rumah tetap berisiko, sebagian besar di daerah kumuh tempat sekitar seperlima dari penduduk Rio tinggal. Mereka tinggal di gubug yang sangat rentan pada hujan deras.

Hujan lebat yang mulai Senin malam itu adalah yang terburuk di Rio yang tercatat dalam 30 tahun. Para ahli ilmu cuaca meramalkan hujan akan datang lagi dalam beberapa hari yang akan datang. Ini menimbulkan kekhawatrian terjadinya tanah longsor lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika