Kamis 08 Apr 2010 21:18 WIB

Bangkok Kondisi Darurat

Rep: AP/Wulan Tunjung Palupi/ Red: Ririn Sjafriani

BANGKOK--Perdana menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva menyatakan, keadaan darurat di Bangkok akibat ketegangan politik yang semakin meningkat. Dalam pidatonya di Televisi, Abhisit mengatakan langkah ini akan membantu situasi kembali normal.

Dengan adanya status darurat tersebut, pihak berwenang kini memiliki kekuasaan tambahan untuk mengendalikan ketertiban.

Keputusan ini diambil beberapa jam setelah ribuan demonstran "kaus merah" bergerak memasuki gedung parlemen dan memaksa anggota parlemen membatalkan satu persidangan. Para pengunjuk rasa tetap menyerukan menuntut Abhisit mengundurkan diri dan mengadakan pemilihan umum.

Usai PM Thaksin Shinawatra didongkel dari kekuasaanya sejak 2006, Thailand berulang kali terjerumus ke dalam krisis politik. Aksi demonstrasi besar-besaran yang telah digelar sejak 12 Maret inipun belum menampakkan pertanda akan selesai.Pemerintah Thailand sebelumnya berjanji untuk tidak mempergunakan kekerasan terhadap demonstran dan para pengunjuk rasa pun berjanji untuk melaksanakan aksi dengan damai.

Namun dalam pidatonya Abhisit mengatakan para pengunjuk rasa tidak lagi dianggap damai setelah mereka merangsek masuk ke gedung parlemen. Perdana menteri menetapkan keadaan darurat berlaku di Ibukota Thailand dan wilayah sekitarnya, namun masih belum jelas apakah pihak berwenang akan mempergunakan kekuasaan tambahan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement