JAKARTA--Peneliti politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi, menilai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Forum Demokrasi Dunia untuk menyindir Megawati Sukarnoputri. SBY, kata Muhtadi, menyindir proses demokrasi yang baru dilaksanakan PDIP dalam kongresnya di Bali pekan lalu.
''SBY sedang menyindir Megawati dan mengkritik Kongres PDIP di Bali,'' kata Muhtadi, saat dihubungi, Selasa (13/4).
Seperti diketahui, Kongres PDIP di Bali pekan lalu berakhir mulus ditandai dengan terpilihnya kembali Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Menurut Muhtadi, terpilihnya kembali Megawati inilah yang sedang disindir SBY. Muhtadi mengutip pernyataan SBY yang menyebut demokrasi tidak bisa bergantung pada satu figur.
Muhtadi mengharapkan, sindiran SBY terhadap praktik politik oligarki dan dinastokrasi di PDIP tidak terjadi di Partai Demokrat. Apa yang terjadi di PDIP, seharusya tidak terjadi di Demokrat yang memiliki faktor kesejarahan yang lekat dengan figur SBY. ''SBY saat ini menjadi terikat dengan pernyataannya itu, untuk tidak mempraktikkan di Partai Demokrat apa yang terjadi di PDIP,'' tambah Muhtadi.
Muhtadi juga yakin, pernyataan SBY dalam Forum Demokrasi Dunia sebagai episode lanjutan dari keinginan SBY untuk menciptakan iklim demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Kongres Partai Demokrat di Bandung, bulan Mei 2010 nanti, kata Muhtadi, menjadi pembuktian apakah Demokrat bergantung pada figur SBY.
''Kita lihat nanti, apakah calon Ketua Umum Partai Demokrat ditentukan oleh SBY atau hasil kompetisi yang sehat,'' tandas Muhtadi.