DEN HAAG--Masyarakat Maluku di Belanda memiliki presiden baru: John Wattilete. Sabtu siang (17/04) di Bemmel, Gelderland, ia dinobatkan sebagai presiden baru RMS, pemerintahan Maluku Selatan di pengasingan.

Kepemimpinan RMS sekarang benar-benar berada di tangan generasi kedua orang Maluku. Wattilete yang dilahirkan di Bemmel pada 1955 menyatakan, rakyat Maluku harus berani berbicara mengenai apa yang mereka inginkan. Jika mereka tak lagi menginginkan negara sendiri, Wattilete berani menanggung konsekuensinya.

Pembentukan negara Republik Maluku tidak lagi sakral bagi RMS. Perjuangan mereka merebut kemerdekaan mendapat perhatian dunia internasional pada tahun 1970-an.

Ikuti Whatsapp Channel Republika