Selasa 20 Apr 2010 19:05 WIB

Wanita Pendaki Gunung Bersaing ke Puncak Himalaya

Hanya satu pencak gunung lagi yang harus didaki oleh Edurne Pasaban.
Foto: bbc.co.uk
Hanya satu pencak gunung lagi yang harus didaki oleh Edurne Pasaban.

MADRID--Jelang Hari Kartini, Rabu (21/4) esok, di level dunia, dua pendaki gunung wanita paling terkenal di dunia sedang berlomba untuk menjadi wanita pertama yang berhasil menaklukkan 14 gunung tertinggi dunia. Tim kedua pendaki gunung ini sedang bersiap-siap mendaki puncak gunung yang terakhir. Keduanya punya peluang untuk mencatat rekor.

Hanya satu pendakian lagi yang harus dilakukan oleh pendaki asal Spanyol, Edurne Pasaban, setelah mulai mendaki puncak gunung Himalaya hari Sabtu (17/4). Namun pesaing utamanya dari Korea Selatan, Oh Eun-sun, juga sudah berada di lereng gunung ke-14 yang harus didaki.

Kompetisi antara keduanya semakin memanas pada pekan-pekan terakhir untuk mendaki gunung tinggi dunia, dengan puncak 8.000 meter dari permukaan laut.

Hari Sabtu, Pasaban mendaki Annapurna, salah satu puncak gunung Himalaya yang paling berbahaya, dan tinggal satu puncak gunung lagi yang harus didakinya untuk menjadi wanita pertama yang berhasil mendaki keempat belas gunung dengan ketinggian di atas 8000 meter itu.

Pendaki asal Basque, Spanyol utara, yang berusia 36 tahun ini berhasil mencapai puncak gunung setinggi 8.091 meter itu bersama beberapa orang pendaki gunung asal Spanyol lainnya, kata jurubicara kepada kantor berita AFP.

Hanya puncak gunung Shisha Pangma di Tibet dengan ketinggian 8.027 yang masih harus ditaklukkan untuk mecatat rekor dalam sejarah pendakian gunung oleh pendaki perempuan.

Oh Eun-sun sekarang sedang berada di lereng Annapurna, yang akan menjadi puncak ke-14 dan yang terakhir baginya. Tetapi puncak gunung dengan ketinggian 8.091 meter itu sangat berbahaya karena secara teknis sulit didaki dan sering mengalami salju longsor.

Gunung itu mencatat angka kematian yang lebih tinggi daripada Everest, yang merupakan puncak gunung tertinggi di dunia. Pendaki Korea Selatan berusia 44 tahun itu sedang menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar di Base Camp 2 dan berharap bisa mencoba mendaki puncak Annapurna.

Eun-sun sekarang tampaknya berada pada posisi yang lebih menguntungkan, kendati gunung yang terdapat di Nepal itu lebih sulit didaki. Annapurna sudah menyebabkan 130 orang tewas, dan tahun lalu pendaki Korea Selatan ini terpaksa membatalkan niatnya dalam kabut dan badai salju.

Sementara, Pasaban juga sangat mengetahui liku-liku Annapura dan pernah pernah harus membatalkan pendakiannya tahun 2007 pada ketinggian 1.000 meter dari puncak gunung itu.

Jika Pasaban ingin mengukir namanya dalam buku catatan pemegang rekor, ia harus bisa cepat-cepat turun dari puncak Annapurna lalu menyeberang perbatasan ke Tibet untuk mulai menaklukkan Shisha Pangma, awal bulan depan.

Jurubicara Pasaban mengatakan, pendaki gunung Spanyol itu akan menuju Tibet untuk mencoba mendaki gunung itu dalam beberapa hari mendatang. Pelomba ketiga, Gerlinde Kaltenbrunner dari Austria, akan mulai mendaki gunung Everest, pekan depan.

Namun Pasaban masih harus mendaki K2--yang merupakan puncak tertinggi kedua di dunia yang dianggap sebagai paling sulit dan berbahaya dari 14 puncak gunung dengan ketinggian 8.000 meter ke atas--yang seluruhnya terdapat di Himalaya dan Karakoram di Asia.

Pendaki Italia, Reinhold Messner, merupakan orang pertama yang berhasil mendaki keempat belas puncak gunung itu pada tahun 1986.

sumber : bbc.co.uk
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement