LYON--Pertarungan 'guru versus murid' dipastikan terjadi di final Liga Champions 2010. Ini setelah Bayern Muenchen memastikan satu tiket ke Santiago Barnabeu, 22 Mei mendatang, seusai menggasak Lyon 3-0 di leg kedua semifinal Liga Champions di Stade Gerland, Rabu (28/4) dini hari WIB.
Tiga gol diborong oleh striker timnas Kroasia, Ivica Olic. The Bavarians unggul dengan agregat meyakinkan, 4-0.
Muenchen dipoles oleh pelatih sarat pengalaman asal Belanda, Louis van Gaal. Calon lawan Muenchen, entah itu Inter Milan atau Barcelona, dilatih oleh sosok yang pernah bekerjasama di bawahnya.
Jose Mourinho, arsitek Inter, adalah asisten van Gaal saat menjadi pelatih Barcelona pada 1997-2000. Selain Bobby Robson, Mourinho banyak menyerap ilmu kepelatihan dari van Gaal.
Sedangkan Josep 'Pep' Guardiola adalah jenderal lapangan tengah Barcelona saat van Gaal menjadi pelatih. Pep kemudian hengkang ke Brescia tahun 2001.
"Saya lebih suka menghadapi Inter," kata van Gaal. "Kalau itu yang terjadi, saya bisa menjalani konferensi pers bersama teman saya, Jose Mourinho."
Saling puji
Sebelumnya, Mourinho memuji sosok van Gaal sebagai mantan bosnya. Ia mengaku sangat mengagumi van Gaal sebagai mentor.
"Jika kami bermain di final, saya lebih suka menghadapi Lyon ketimbang Muenchen," kata Mourinho saat menjawab Bild beberapa waktu lalu.
Van Gaal juga tidak sungkan memuji Guardiola. Ia menilai Pep sebagai pelatih sukses dan tidak malu mengatakan bahwa dirinya mengagumi tim polesan mantan pemainnya itu.
"Di hari pertama saya bertugas, saya katakan Barcelona adalah tim terbaik di dunia dan sebagai contoh. Sembilan dari 10 pertandingan dimenangkan Barca, tapi kami bisa memenangkan yang satu itu," ujar van Gaal.
Van Gaal mungkin terlalu merendah. Dia sudah membuktikan tangan dinginnya saat mengantar Ajax Amsterdam menjuarai Liga Champions 1995, mengantarkan Barcelona juara La Liga, dan membawa AZ Alkmaar menembus dominasi PSV Eindhoven, Ajax, dan Feyenoord dengan menjuarai Liga Belanda musim lalu.
Sepuluh bulan 'Sang Guru' di Bayern
Kini, Muenchen bahkan berpeluang meraih tiga gelar juara. Padahal Van Gaal baru memegang tim selama 10 bulan. Tentang ini, van Gaal punya alasan. "Saya telah membuat keputusan yang sangat bagus dengan bergabung ke Bayern. Saya bahkan telah menyadari itu sebelum kami berhasil mencapai final," ungkapnya.
Muenchen tampil superior di laga ini. Mereka menunjukkan kelas sebagai tim dengan pengalaman segudang di kompetisi Eropa. Tampil tanpa Francks Ribery dan Danijel Pranjic tidak membuat Muenchen kehilangan determinasi. Mereka membuat Lyon terus tertekan sepanjang 90 lewat agresivitas dalam menyerang maupun bertahan saat kehilangan bola.
Aksi takkenal lelah Muenchen sudah terbayar di menit ke-26 saat tendangan voli Olic memanfaatkan umpan Thomas Mueller membobol gawang Hugo Lloris. Gol indah ini tercipta karena kecerdikan Olic melepaskan diri dari kawalan pemain belakang Lyon dan membuatnya dalam posisi tidak terjaga.
Gol kedua Olic lahir di menit ke-66 setelah melepaskan diri dari perangkap offside. Saat itu Lyon sudah bermain dengan 10 pemain karena bek Cris diusir wasit menit ke-59. OLic melengkapi malam indahnya di menit ke-77 setelah tandukannya tidak bisa dijangkau Lloris.
Olic mengikuti jejak Alessandro del Piero yang mencetak hattrick di semifinal Liga Champions 1998 saat Juventus menaklukkan AS Monaco 4-1 di leg pertama. Namun hattrick Olic terasa lebih berkelas karena semua gol diciptakan lewat open play dan terjadi di kandang lawan. Sementara dua dari tiga gol del Piero dibuat lewat titik putih dan berlangsung di kandang Juventus, Stadion Delle Alpi.