BANDUNG--Pemerintah akan meremajakan sejumlah lokomotif kereta api kelas ekonomi dengan membeli 50 unit lokomotif baru yang akan dioperasikan di jalur Jawa maupun Sumatera.
"Kementrian Perhubungan sudah mengajukan pembelian 50 unit lokomotif baru untuk mengganti lokomotif KA ekonomi yang saat ini sudah berusia tua. Ajuannya sudah masuk di Bappenas," kata Direktur Keselamatan dan Teknik Sarana Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko di sela pemeriksaan penumpang KA di Stasion Kiaracondong Kota Bandung, Senin.
Menurut Hermanto, rencananya 50 lokomotif itu akan menggantikan lokomotif tua yang saat ini masih bertugas menarik beberapa rangkaian KA ekonomi. Jumlah tersebut, kata Hermanto, di luar rencana pembelian 150 lokomotif yang diajukan oleh PTKA yang ditargetkan dilakukan dalam empat tahun ke depan.
"Rencana pembelian 50 unit lokomotif oleh pemerintah di luar yang akan dibeli PTKA. Lokomotif itu khusus untuk menggantikan lokomotif KA ekonomi di beberapa jurusan," kata Hermanto.
Tidak disebutkan perusahaan pembuat lokomotif yang akan menjadi mitra pengadaan sarana KA itu, namun ia menyebutkan harga lokomotif tersebut berkisar Rp 20 miliar per unit.
Dengan harga seperti itu, kemungkinan lokomotif tersebut type CC produksi General Electric seperti yang banyak dioperasikan saat ini. Namun Hermanto belum bersedia menyebutkan jenis lokomotif itu dengan dalih masih dalam pengkajian.
"Lokomotif sangat vital dalam bisnis perkeretaapian karena akan menentukan pelayanan di lapangan, terutama waktu tempuh KA," kata Hermanto. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pembelian sebanyak 20 set AC untuk sejumlah KA ekonomi. Rencananya pengadaan AC untuk KA kelas ekonomi itu bekerjasama dengan PT INKA, anak perusahaan PTKAI.