WASHINGTON--Sektor manufaktur AS tumbuh pada laju tercepat dalam enam tahun, yang berkembang pada April untuk kesembilan bulan berturut-turut,survei industri mengatakan Senin. Institute for Supply Management (ISM) mengatakan survei bulanan para manajer menunjukkan pemulihan manufaktur yang "cukup kuat," dan menunjukkan pertumbuhan lebih lanjut.
Indeks manufaktur perusahaan, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer, naik menjadi 60,4 persen, angka tertinggi sejak Juni 2004, ketika mencapai 60,5 persen. Pembacaan -- yang mengompilasi laporan manajer pada segala sesuatu dari pesanan baru untuk persediaan stok -- ini sejalan dengan ekspektasi pasar naik menjadi 60 dari angka Maret 59,6.
Norbert Ore, kepala panel survei manufaktur lembaga itu mengatakan, rincian dari survei itu membesarkan hati. "Produsen terus memperlihatkan kekuatan yang luar biasa dalam pesanan, karena Indeks Pesanan Baru telah mencapai rata-rata 61,6 persen selama 10 bulan terakhir," katanya."Tanda-tanda untuk pekerjaan di sektor ini terus meningkat karena
Indeks Pekerjaan mencatat pertumbuhan kelima bulan berturut-turut. Secara keseluruhan, pemulihan di bidang manufaktur terus cukup kuat, dan tanda-tanda yang positif untuk pertumbuhan lanjutan." Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors menyambut gembira hasil survei itu. "Ini adalah laporan yang sangat kuat yang memperlihatkan indikasi perekonomian sedang bergerak keluar dari tahap pemulihan ke tahap ekspansi," katanya.
"Kenaikan yang kuat dalam pesanan ... menyebabkan meningkatnya produksi. Karena perusahaan menaikkan aktivitas mereka, mereka sudah mulai mempekerjakan orang bahkan lebih. Itu adalah berita baik dan hal itu menambah keyakinan bahwa laporan pekerjaan pada Jumat akan tidak terlalu buruk," dia menambahkan.
Nicholas Tenev dari Barclays Capital juga menyambut laporan sebagai sebuah "sinyal jelas bahwa siklus rebound di manufaktur yang masih memiliki momentum." "Secara keseluruhan, ini merupakan laporan yang menggembirakan, yang menunjukkan berlanjutnya basis luas dan permintaan yang mendorong perbaikan di sektor manufaktur."
Ikuti Whatsapp Channel Republika