HILVERSUM--Gadis pelayar Belanda, Laura Dekker, sampai tanggal 1 Juli masih berada di bawah lembaga pengawasan remaja (jeugdzorg). Demikian keputusan banding pengadilan tinggi di kota Arnhem. Menurut pengadilan perjalanan keliling dunia yang ingin dilakukan oleh Laura seorang diri masih berisiko tinggi.
Laura ingin menjadi pelayar termuda yang berkeliling dunia seorang diri dengan perahu layarnya. Saingan Laura, gadis Australia, tidak lama lagi akan kembali ke negaranya setelah melakukan pelayaran keliling dunia seorang diri. Ketika tiba nanti dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 17.
Tahun lalu Laura, usia 13 tahun, menjadi perhatian media ketika dia mengumumkan rencananya untuk berlayar keliling dunia. Namun hakim langsung melarangnya. Hakim ingin ada penyelidikan untuk mengetahui Laura memang sudah siap melakukan perjalanan seorang diri. Laura Dekker lalu berada di bawah pengawasan lembaga pengawasan remaja, karena dia tidak menyetujui keputusan hakim.
Laura lalu kabur dari rumah dan terbang ke Sint Maarten, supaya dia bisa memulai perjalanannya dari sana. Namun usahanya ini tidak berhasil karena ada yang melihatnya. Laura pun langsung dipulangkan kembali ke Belanda.
Orang tua Laura yang bercerai, berbeda pendapat mengenai masalah ini. Ayah Laura, (Laura tinggal bersama ayahnya) tidak berkeberatan Laura melakukan perjalanan tersebut. Namun ibu Laura tidak ingin Laura sendirian berlayar keliling dunia.
Saat ini Laura dan ayahnya mempersiapkan perjalanan keliling dunia itu dengan segala peralatan yang diperlukan, kursus dan pelatihan. Namun menurut pengadilan perjalanan itu masih terlalu berisiko tinggi. Oleh karena itu perjalanan berlayar keliling dunia bagi Laura masih harus menunggu setelah 1 Juli.