NEW YORK--Jaksa penuntut umum Amerika Serikat (AS) menjaring Faisal Shahzad yang diduga terlibat dalam upaya serangan bom mobil di Times Square, New York, akhir pekan lalu, dengan pasal terorisme. Dalam tuntutan jaksa setebal 10 halaman kepada warga negara AS keturunan Pakistan berusia 30 tahun itu, disebutkan bahwa dia berupaya menggunakan "senjata pemusnah massal" untuk membunuh warga yang memadati pusat kota New York.
Shahzad sendiri, menurut Jaksa Agung AS, Eric Holder, telah mengakui "keterlibatannya" dalam upaya serangan akhir pekan lalu itu. Tersangka yang ditangkap aparat keamanan AS Senin malam di Bandar Udara Internasional John F.Kennedy itu juga mengaku bahwa dia mendapat pelatihan di kawasan Waziristan, Pakistan.
Holder mengatakan, apa yang diduga dilakukan Shahzad adalah sebuah rencana aksi terorisme yang berpotensi menimbulkan kematian dan kerusakan di jantung kota New York. Berkaitan dengan kasus ini, Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan, Faisal Shahzad, memiliki KTP Karachi.
Pemerintah AS dan Pakistan bekerja sama mengungkap kasus serangan bom mobil di Times Square, New York ini. "Kami bekerja sama erat dengan Pemerintah Pakistan berkaitan dengan penyelidikan terhadap upaya pengeboman di Times Square," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Philip Crowley.
Crowley enggan merinci kerja sama yang sedang dilakukan itu namun ia menegaskan hubungan penegakan hukum dan intelijen AS yang sangat erat dengan Pakistan. Para pejabat AS "menghargai janji Pakistan" untuk mendukung kerja sama penuh pengungkapan kasus ini, katanya.
Di Islamabad, Pemerintah Pakistan menjanjikan kerja sama penuh untuk membantu penyelidikan AS terhadap dugaan keterlibatan seorang warga negara AS keturunan Pakistan dalam kasus ini. Crowley belum bisa memastikan apakah tersangka bekerja sendiri atau bersama-sama dalam upaya serangan bom mobil di Times Square, New York, tersebut. "Semua itu bagian dari investigasi," katanya.
Aparat keamanan AS menemukan serangkaian bahan peledak, seperti tiga tangki propane, ratusan kilogram serbuk pupuk, 19 liter bensin, jam, dan kawat di dalam mobil Nissan yang digunakan tersangka. Gedung Pusat Perdagangan Dunia New York New pernah diserang kelompok teroris dengan dua pesawat terbang yang mereka bajak pada 11 September 2001. Ribuan tewas dalam serangan yang membuat murka pemerintahan presiden George W.Bush dan menjadikannya alasan untuk menginvasi Irak dan Afghanistan.